Tiga Anggota KKB Papua Nekat Nantang Perang, TNI Kasih Dua Pilihan, Salah Satunya Bakal Jadi Buruan Aparat

- 19 Maret 2021, 18:44 WIB
Ilustrasi aparat TNI.
Ilustrasi aparat TNI. /Pendam IV/Diponegoro


GALAMEDIA - Video tiga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua menantang perang aparat keamanan TNI-Polri viral di sejumlah media sosial.

Dalam video berdurasi 15 menit 29 detik itu, tampak satu dari 3 anggota KKB tengah berkomunikasi melalui handy talkie.

Seorang pria yang diduga pimpinan KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai, itu menantang perang aparat keamanan TNI-Polri, pesawat sipil dan militer, termasuk mengecam Bupati Paniai.

Dalam video itu, seorang lainnya terlihat membawa senjata api laras pendek jenis revolver.

Hal itu pun direkam seorang lainnya.

Baca Juga: Gugatan Sengketa Pilkada Kab. Tasikmalaya Ditolak MK, Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin Siap Dilantik

Anggota KKB itu meminta agar semua senjata di Kampung Magataga dibawa ke Kabupaten Paniai terkait rencana aksi mereka di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Mereka pun mengaku bakal mengganggu kampung halaman Bupati Paniai, Meki Fritz, dan Frans Nawipa serta akan membunuh orang di Enarotali.

Mereka menyebutkan Bupati Paniai dan keluarganya tidak bertanggung jawab atas uang mereka sebesar Rp 2,35 miliar.

Anggota KKB itu juga mengancam akan membuat perang di Enarotali dengan menembak pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri. Bahkan mereka juga memerintahkan menculik seorang gadis dan membunuh anak-anak.

Video tersebut langsung direspons aparat TNI dan Polri.

Baca Juga: Pedagang Pasar Atas Cimahi Divaksin, Nadim: Sekarang Lebih Percaya Diri

Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua pun melakukan pendalaman dan identifikasi terhadap 3 anggota KKB tersebut.

Ketiganya diduga merupakan anggota KSB Intan Jaya.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KSB sebagai Front Bersenjata OPM selama ini sering melakukan perbuatan intimidasi dan teror mulai pembakaran pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) di Kampung Pagamba.

Kemudian pembakaran tower BTS milik PT Telkom di Puncak, pembakaran 1 unit rumah masyarakat, penembakan terhadap masyarakat sipil khususnya pendatang, pembacokan terhadap tukang ojek, dan penyerangan terhadap aparat keamanan di wilayah Sugapa.

Selain itu, front politik dan front klandestinnya aktif beraksi, khususnya di dunia maya.

Baca Juga: Tak Puas dengan Rentetan Dakwaannya, JPU Minta Hakim Jerat Habib Rizieq dengan Pasal Hina Persidangan

"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KSB (sebutan TNI ke KKB) sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara, sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," tegas Kolonel Sutriastawa dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Maret 2021.

Kolonel Sutriastawa mengungkapkan ada dua pilihan bagi KKB. Pertama, kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bersama-sama komponen bangsa lainnya ikut membangun serta menyejahterakan Papua.

Untuk yang Kedua, yakni menjadi buruan anggota TNI.

"Kedua, apabila tetap melakukan aksi terornya, maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x