Jansen Sitindaon: Partai Demokrat Lagi Enak-enaknya, Tiba-tiba Pemain Tua Muncul Merusak, Bawa Begal dari Luar

- 20 Maret 2021, 16:50 WIB
Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon.*
Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon.* //Tangkap layar YouTube.com/Najwa Shihab


GALAMEDIA - Partai Demokrat terus sesalkan pihak-pihak yang berupaya merusak partai dengan cara-cara yang tidak konstitusional melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebutkan upaya pihak-pihak yang tergabung di dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) dilakukan saat Partai Demokrat tengah tumbuh dan konsolidasi berjalan mulus.

"Lagi bagus-bagusnya partai tumbuh, sukses lakukan regenerasi, kasus-kasus korupsi mulai jauh, konsolidasi lagi enak-enaknya. Eh para pemain tua generasi penikmat ini muncul merusak. Bawa begal dari luar lagi," kata Jansen kepada wartawan, Sabtu, 20 Maret 2021.

Baca Juga: Anies Baswedan Bagikan Pengalaman Saat Jajan Mie Aceh, Ferdinand Hutahaean: Hanya Pengalihan Publik

Jansen mengibaratkan pihak-pihak yang tergabung dalam GPK-PD dan melibatkan pihak eksternal dalam hal ini Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko itu seperti dalam sebuah dunia sepak bola.

Menurutnya, pemain-pemain dalam gerombolan GPK-PD itu tidak setara dengan bintang klub Barcelona Lionel Messi, tidak heran hingga akhirnya nyungsep.

"Iya kalau tadi kelasnya mirip Lionel Messi, ini nyalon ketua PSSI aja kalah," sindirnya.

Sementara itu mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie terus menyerang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Mantan Waketum Gerindra, 'Memang Saya Mau Menjerumuskan Pak Jokowi dan Cari Muka'

Melalui cuitan di Twitter, Marzuki mengaku berniat meluruskan sejarah partai tersebut. Menurut dia, banyak penggalan sejarah Partai Demokrat yang sebagian di antaranya tidak tersambung.

Mantan ketua DPR ini menegaskan kesukaannya akan kebenaran sejarah. Jika memiliki rezeki, maka dia pun akan meminta ahli untuk menuliskan sejarah Partai Demokrat secara utuh.

“Sehingga kelihatan peran-peran setiap orang yang mengaku berjasa. Peran @SBYudhoyono signifikan dari beberapa sumber,” kata Marzuki, Sabtu, 20 Maret 2021.

Pria kelahiran Palembang ini mengaku ingin meninggalkan sesuatu terhadap generasi penerus Partai Demokrat. Meski telah dikeluarkan, namun sikapnya ini sebagai bentuk kecintaan terhadap partai tersebut.

Baca Juga: Pinjamkan Uang Rp450 Juta Malah Jadi Korban UU ITE, Hotman Paris Pertemukan dengan Mahfud MD

Marzuki juga mengaku memiliki kelemahan yang tak boleh ditiru siapa pun. Kelemahan itu yakni bicara apa adanya.

“Tidak pernah mau merekayasa, karena itulah ajaran agama yang aku yakini. Susah ABS,”ucapnya.

ABS yang dimaksud yakni Asal Bapak Senang. Diduga istilah ABS untuk menyindir kader-kader Demokrat yang selama ini hanya menyenangkan SBY selaku sesepuh Demokrat.

Cuitan Marzuki terjadi di tengah prahara internal Partai Demokrat. Seperti diketahui, sejumlah kader dan eks kader menggelar kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara awal Maret lalu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 20 Maret 2021: Takut Ketahuan, Elsa Bawa Kabur Foto Pernikahan Andin dan Nino Dulu

KLB menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum dan Marzuki Alie sebagai ketua dewan pembina.

Terhadap pelaksanaan KLB itu, SBY kembali mencurahkan isi hatinya. Kali ini melalui video podcast. Ketua majelis tinggi Partai Demokrat itu mengungkap kekecewaannya ada kawan lama yang dulu pernah berjuang bersama, namun kini berseberangan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x