Wakil Ketua MUI Terkaget-kaget Sejumlah Menteri Tak Patuhi Instruksi Presiden

- 21 Maret 2021, 17:38 WIB
Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya tidak ada niat menjadi presiden 3 periode.
Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya tidak ada niat menjadi presiden 3 periode. /Twitter/@setkabgoid



GALAMEDIA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritisi rencana pemerintah mengimpor beras dari Thailand.

"Mengapa dalam kasus beras ini kok yang terjadi seperti ini? Kenapa kok tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh presiden? Kalau alasannya kualitas produk beras kita tidak memenuhi standar yang ada lalu siapa yang akan membeli beras rakyat?" ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu, 21 Maret 2021.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.*
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.*


Pernyataan Anwar disampaikan setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan mengimpor beras sebanyak sampai 1,5 juta ton pada akhir Maret 2021.

Anwar Abbas mempertanyakan rencana pemerintah tersebut.

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Tiba-tiba Dukung Langkah Politik PDIP, Hidayat Nur Wahid: Setuju Prof

Soalnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan importasi beras pada masa panen raya karena berpotensi menghancurkan harga beras petani.

"Apalagi, kalau kita kaitkan dan hubungkan dengan pernyataan presiden yang telah mengimbau seluruh warga masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri dan jangan membeli produk asing apalagi produk-produk tersebut sudah bisa di-supply oleh anak-anak bangsa," beber Ketua PP Muhammadiyah untuk bidang ekonomi itu.

Anwar menyatakan bahwa kebijakan impor beras akan menyengsarakan para petani beras.

Baca Juga: Pangeran Harry Mencurahkan Perasaannya pada Sebuah Buku Anak-anak

Ia meminta agar para menteri mematuhi instruksi Presiden Jokowi yang meminta untuk lebih menghargai dan cinta terhadap produk lokal.

"Saya betul-betul menggaris bawahi apa yang disampaikan oleh presiden agar kita membeli produk bangsa kita sendiri karena memang tugas negara dan pemerintah itu menurut konstitusi kita adalah untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat," tutur Anwar.

"Bahkan dalam pasal 33 UUD 1945 pemerintah diamanati untuk menciptakan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Oleh karena itu bagi tegaknya amanat dari konstitusi maka pemerintah harus hadir membela rakyat," sambungnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Capres Terpopuler di Kalangan Usia 17-21 Tahun, Prabowo Subianto Jauh di Bawah

Menurut Anwar, adalah tugas pemerintah jika beras rakyat tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Sebab, tugas pemerintah juga untuk mencerdaskan rakyat agar spesifikasi beras sesuai dengan yang dikehendaki pemerintah.

"Dan saya melihat masalah ini adalah cerminan dari buruknya koordinasi diantara para pejabat negara di negeri ini sehingga informasi yang mereka miliki tidak sama serta kepentingan dan sudut pandang yang mereka pakai dan pergunakan juga berbeda-beda sehingga yang menjadi korban dalam hal ini adalah rakyat," tegasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x