Network
GALAMEDIA - Turnamen All England Open 2021 yang menuai kontroversi antara para Atlet Indonesia dengan pihak Federasi Badminton Dunia (BWF) akhirnya sudah diselesaikan.
Pihak BWF menyampaikan permohonan maafnya kepada para Atlet Indonesia dan juga seluruh masyarakat Indonesia karena mengeluarkan paksa.
Tak mau berlarut-larut, salah satu atlet bulutangkis wanita Indonesia, Greysia Polii mengaku sudah melupakan kejadian yang menimpa timnas bulutangkis Indonesia di turnamen All England Open 2021 itu.
Baca Juga: TPA Tampomas Sumedang Hanya Cukup untuk Digunakan 10 Tahun Ke Depan
Ia mengatakan bahwa kini akan lebih fokus ke Olimpiade Tokyo 2021 mendatang dengan mengikuti tiga turnamen yang tersisa yakni di India Open, Malaysia Open dan Singapura Open.
Greysia menganggap kejadian di All England sebagai ujian dan tempaan untuknya dan tim Indonesia.
"Otomatis keikutsertaan kita di All England kami ingin berprestasi dan untuk Olimpiade 2021 mendatang kita lupain masalah ini. Kita fokus bertanding karena masih ada tiga turnamen lagi sebelum Olimpiade Tokyo 2021," ucapnya di VIP Bandara Soekarno-Hatta usai tiba di tanah air, Senin 22 Maret 2021 dikutip Galamedia dari Antara.
Baca Juga: 75 Pelaku UKM di Kota Cimahi Ikut Pelatihan Kewirausahaan Mandiri
Menurut Greysia Polii kejadian kemarin akan diambil sisi positifnya. Ia juga mengatakan bahwa dirinya bangga menjadi bagian dari tim bulutangkis Indonesia.
Menurutnya, pentingnya turnamen All England ini adalah untuk drawing sit di olimpiade tetapi tidak termasuk dalam rangking olimpiade. Selain menjadi pertandingan prestigious besar di bulutangkis dunia.
