Rasio Utang Indonesia Stabil Rendah, Sri Mulyani: Masih Dikelola Secara Bijaksana

- 24 Maret 2021, 17:08 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. /Dok. kemenkeu.go.id/Agus

GALAMEDIA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, utang Indonesia masih dikelola secara prudent alias bijaksana.

Di AS, rasio hutangnya sudah melampaui output perekonomian (PDB) di negara tersebut karena proporsi utang mencapai 103% (persen) PDB. Begitu juga di Prancis dan Jepang.

Di saat defisit anggaran dipatok di angka 6%, Indonesia masih mampu untuk mempertahankan rasio utang yang tetap rendah.

Bekas direktur Bank Dunia itu juga mencontohkan, AS yang sebagai negara adikuasa tapi defisit anggarannya jebol lebih dari 10%. Artinya, pertambahan utang Indonesia masih relatif kecil.

Baca Juga: Amien Rais Merasa Prihatin dengan Proses Peradilan HRS hingga Singgung Seruan 'Hayya Alal Jihad'

Baca Juga: Jokowi Wariskan Utang Rp10 Ribu Triliun, Ekonom Senior Indef: Saya Sebutnya Penguasa Raja Utang,

Kemenkeu memastikan, komposisi utang pemerintah tetap dijaga dalam batas tertentu sebagai pengendalian risiko sekaligus menjaga keseimbangan makro ekonomi, di mana Undang-Undang (UU) nomor 17 tahun 2003 mengatur batasan maksimal rasio utang pemerintah adalah 60%.

Sri Mulyani pernah menegaskan peran penting utang dalam menjaga keseimbangan APBN. Anggaran negara memang sering kali dibuat defisit agar ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi.

Namun, negara tak sembarangan dalam mengajukan utang. Selama tujuannya positif dan rasionya tak melebihi PDB, utang dianggap masih terkendali.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x