Rocky Gerung: Istana Melancarkan Politik Belah Bambu, Pemuda FPI Dilemahkan, Pemuda Muhammadiyah Diraih

- 26 Maret 2021, 09:08 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /instagram.com/rocky_gerung_official




GALAMEDIA - Diduga kekuasaan Presiden Jokowi sedang melancarkan politik belah bambu.

Politik belah bambu merupakan sebuah usaha untuk memecah belah kekuatan masyarakat.

Politik belah bambu dilancarkan dengan cara mengeluarkan sebagian kekuatan masyarakat dari kekuasaan, serta memasukkan kekuatan masyarakat yang lainnya ke dalam kekuasaan.

Dalam hal ini, kekuasaan yang dipimpin Presiden Jokowi diduga sedang memecah belah kekuatan politik Islam.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan filsuf sekaligus pengamat politik Rocky Gerung, yang telah Galamedia lansir dari Youtube Rocky Gerung Official, Jumat, 26 Maret 2021.

Dalam percakapan yang terjadi antara Hersubeno Arief dengan Rocky Gerung, mereka menyoroti tindakan Jokowi yang membagikan tanah seluas 19 ribu hektar kepada pemuda Muhammadiyah.

Baca Juga: 1 dari 3 Oknum Polisi Unlawfull Killing 4 Laskar FPI Meninggal, Polri: Dia Kecelakaan

Menanggapi hal tersebut, Rocky mempertanyakan landasan kebijakan presiden, serta terdapat kejanggalan dalam pembagian lahan kepada pihak pemuda tersebut.

"Ngapain presiden kok bagi-bagi lahan. Lahan kan ga boleh dikuasai negara itu," ujar Rocky.

"Lahan harus dimiliki oleh rakyat yang tidak punya lahan. Tapi kalau pemuda dapat lahan itu agak aneh. Apa urusannya kepemudaan dengan lahan," tambahnya.

Berbanding terbalik dengan para pemuda FPI yang sedang dilemahkan kekuatannya, karena dianggap melemahkan kekuasaan Jokowi.

Rocky menilai kebijakan tersebut merupakan sebuah upaya untuk menggiring pemuda Muhammadiyah untuk memperkuat kekuasaan istana.

Baca Juga: Dulu Pilpres Ngaku Wartawan, Kini Ngaku Pengacara HRS, Dewi Tanjung: Dibayar Jadi Pemain Sinetron

"Kalau FPI, pemudanya itu di-exclude. Kalau Muhammadiyah pemudanya di-include, ada yang diusir ada yang dimasukkan," ungkap Rocky.

"Itu sebetulnya cara rezim untuk membelah masyarakat. Jadi pemuda sekarang terbelah hanya karena urusan tanah itu," tambahnya.

Rocky khawatir dengan pembagian lahan kepada pemuda Muhammadiyah tersebut, akan mengakibatkan matinya sikap kritis pemuda tersebut, serta ketundukan terhadap kekuasaan.

Mengingat para senior Muhammadiyah seperti Abdul Mu'ti, Din Syamsudin, serta Busyro Muqoddas bersikap kritis dan menjaga jarak terhadap pemerintah, Rocky menilai pemuda yang sekarang lebih bersikap berbanding terbalik dengan para seniornya.

Lebih lanjut, Rocky pun mengungkapkan kritikan dan kejanggalan terhadap para pemuda Muhammadiyah tersebut, mengingat sikap mereka dengan para seiornya berbanding terbalik.

Baca Juga: Demokrat Kubu AHY Tunggu Sikap Menkumham Gugurkan Permohonan KLB Abal-abal, Tak Terpengaruh Manuver Kubu KLB

"Pemuda Muhammadiyah ada dalam tradisi untuk mempertanyakan kekuasaan, bukan untuk mengawal kekuasaan, seperti yang dilakukan para seniornya seperti Abdul Mu'ti, Din Syamsudin, serta Busyro Muqoddas mengganggu," ujar Rocky.

"Seharusnya pemudanya mengikuti seniornya, yaitu mengganggu kekuasaan. Kan kekuasaan mesti diganggu oleh yang muda. Masa seniornya yang masih harus mengganggu kekuasaan," tambahnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x