Rancaekek Dikhawatirkan Tenggelam Jika Tak Ada Penanganan Serius Soal Banjir

- 27 Maret 2021, 18:24 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar./Engkos Kosasih/Galamedia
Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar./Engkos Kosasih/Galamedia /

"Apalagi sebelumnya, perusahaan yang melakukan proses pembuatan perijinan, disaat perijinan itu dikeluarkan wajib investasi dan membantu pembuatan danau buatan tersebut," sambungnya.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung ini menandaskan, pembangunan danau buatan di Rancaekek itu tak bisa ditawar tawar lagi dan harus segera direalisasikan.

"Kasihan masyarakat terus menerus menjadi korban banjir," ucapnya.

Lebih lanjut Ketua Fraksi Partai Golkar ini menuturkan, pentingnya ada pembangunan danau buatan, bencana banjir di Rancaekek ini bukan lagi musibah, tapi sudah menjadi suatu kebiasaan yang tak henti hentinya dikeluhkan masyarakat terdampak bencana banjir tersebut.

"Kalau musibah itu satu kali, tapi ini terus terusan terjadi. Kami melihat, banjir di Rancaekek nampaknya akan menjadi masalah besar kedepannya," ungkapnya.

Baca Juga: Tanggapi Eksepsi Habib Rizieq Shihab, Pakar Hukum: Jangan Menyamakan Satu Perkara dengan Perkara Lain

Cecep Suhendar menuturkan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab banjir di Rancaekek yang semakin parah. Banjir di Rancaekek itu setelah dilewati aliran Sungai Cikeruh, Cimande, Cikijing dan Sungai Citarik yang berasal dari kawasan hulu sungai di Jatinangor dan Cimanggung Kabupaten Sumedang yang bermuara di Rancaekek.

"Muaranya itu di satu desa di Desa Sukamanah Rancaekek, sehingga air tak terkendali akibat kerusakan dan alih fungsi lahan di hulu sungai tersebut juga tak terkendali," tuturnya.

Menurutnya, yang semula di kawasan hulu sungai itu merupakan daerah resapan air seperti pohon pinus yang berada di kaki Gunung Geulis Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, kini banyak terjadi alih fungsi lahan. Selain itu banyak proyek perumahan yang menggunakan daerah resapan air.

"Termasuk di Desa Rancaekek Kulon, Desa Rancaekek Wetan dan Desa Cileunyi Wetan ada proyek kereta cepat yang menimbun lahan seluas 100 hektare dengan tinggi pengurukan antara 6-7 meter," jelas dia.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x