Dianggap Nodai Kehormatan, Dikunjungi Kolega Pria Dokter Perempuan Dilempar Ramai-ramai dari Balkon Apartemen

- 28 Maret 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi apartemen.
Ilustrasi apartemen. /Pixabay/wal_172619/Pixabay

GALAMEDIA - Seorang dokter perempuan dipukuli dan dilempar hingga tewas dari balkon apartemennya di Mesir dalam aksi yang dikenal sebagai ‘pembunuhan demi kehormatan’.  

Sang dokter yang berusia 34 tahun dianggap pantas diakhiri karena kedapatan mengundang seorang kolega pria ke flat tempatnya tinggal.

Baca Juga: Jelang 1 Abad Kemerdekaan RI, Megawati Ajak Generasi Muda Guncangkan Dunia dengan Ekonomi Kreatif

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (28 Maret 2021) laporan media lokal, dokter perempuan yang belum diidentifikasi secara publik itu, jatuh hingga tewas dari balkon apartemennya di Kairo dua minggu lalu.

Tiga orang pelaku, pemilik flat, penjaga pintu, dan tetangganya kini telah ditangkap di tengah penyelidikan atas kematian yang memicu gelombang protes tersebut.

Baca Juga: Petugas Gabungan Semarang Angkut 35 Perempuan dan 60 Laki-laki dari Sejumlah Tempat, Ada Apa Ya?

Ketiganya dituduh membobol apartemen korban dan memukulinya karena ketahuan  menghabiskan waktu sendirian dengan seorang rekan pria.

Kode sosial yang ketat di Mesir membuat perempuan dianggap sangat memalukan jika sampai menghabiskan waktu sendirian dengan pria yang tidak ada kaitan keluarga, meskipun undang-undang tidak secara tegas melarangnya.

Baca Juga: Sepuluh Drama Pindah Timnas demi Piala Dunia, Nomor 10 Paling Aneh

Hingga kini para pelaku belum dituntut. Namun menurut The New Arab, polisi terus menyelidiki kasus tersebut.

Detail laporan serangan  sendiri diketahui beragam, beberapa mengatakan korban didorong hingga tewas sementara yang lain mengatakan sang dokter  jatuh saat diserang.

Yang pasti pemilik flat dilaporkan membantah semua tuduhan dan mengatakan korban bunuh diri akibat 'krisis psikologis'.

Baca Juga: Ini dia Keajaiban-keajaiban dengan Memperbanyak Beristighfar, Renungan Hadis Hari Ini

Menanggapi kasus ini para aktivis hak-hak perempuan meminta ketiga pelaku dihukum secara setimpal.

Mereka juga mengutuk diskriminasi yang dialami perempuan di Mesir.

Pembunuhan dokter dari balkon flat terjadi hanya beberapa minggu setelah politisi Mesir mengajukan serangkaian undang-undang baru yang akan membatasi hak-hak perempuan hingga memicu kemarahan.

Baca Juga: Fahri Hamzah Ungkap Kenikmatan Pejabat Ketika Pensiun: Diterima Rakyat Tanpa Rasa Takut Ditolak 

Regulasi baru yang diusulkan dalam amandemen Undang-undang Status Pribadi negara akan membuat wanita tidak dapat lagi menandatangani kontrak pernikahan.

Persetujuan dari kerabat laki-laki dalam perjodohan pun menjadi syarat wajib legalisasi hubungan pria dan wanita.

Pihak laki-laki juga bisa membatalkan pernikahan tanpa memberitahu istri selain mendapat prioritas di atas perempuan dalam hal hak asuh anak.

Baca Juga: Fahri Hamzah Ungkap Kenikmatan Pejabat Ketika Pensiun: Diterima Rakyat Tanpa Rasa Takut Ditolak 

Undang-undang baru juga membuat laki-laki memiliki hak tunggal untuk mendaftarkan kelahiran seorang anak, mendapatkan dokumen identitas untuk mereka, dan memilih pendidikan anak-anak.

Undang-undang yang sama memberi pria hak untuk mencegah wanita bepergian tanpa izin mereka, bahkan untuk bekerja sekalipun.

Para aktivis mengutuk RUU tersebut yang menurut mereka akan membawa Mesir mundur 200 tahun.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x