GALAMEDIA - Akibat revitalisasi Pasar Leles Garut yang mangkrak para pedagang pun kesal. Mereka menyesalkan pelaksanaan proyek pasar itu.
Terlebih setela pembangunan pasar itu menjadi masalah karena adanya dugaan korupsi yang melibatkan oknum pejabat dan juga pengusaha.
Para pedagang Pasar Leles akhirnya terpaksa harus berjualan di pasar darurat. Mereka juga mengingatkan kepada pihak Pemkab Garut. Jika tak sanggup melanjutkan pembangunannya, maka sebaiknya diserahkan ke para pedagang.
"Ya, kami kesal karena mangkraknya pembangunan pasar telah menyebabkan kerugian bahkan tak sedikit pula yang sudah gulung tikar," keluh para pedagang.
"Kami menagih janji Bupati Garut, katanya revitalisasi akan selesai hanya dalam jangka waktu satu tahun. Namun nyatanya sampai saat ini sudah berjalan tiga tahun tapi masih belum selesai," ungkap Wawan Sofwan (72), salah seorang pedagang Pasar Leles, Senin 29 Maret 2020.
Belum beresnya pembangunan Pasar Leles ini menurut Wawan tentu sangat merugikan para pedagang.
"Selama berjualan di pasar darurat di lahan Alun-alun Leles, pedagang bukan hanya merasa tak nyaman. Tapi selalu mengalami kerugian karena berbagai hal, bahkan tak sedikit pula yang sampai benar-benar gulung tikar," tuturnya, seraya diamini para pedagang lainnya.
Ditambahkan Wawan, akhirnya para pedagang merasa lebih baik menyelesaikan pembangunannya meski dengan cara yang sangat sederhana ketimbang harus terus-terusan menunggu tanpa adanya kepastian dari pemerintah.