Posisi kedua diikuti oleh partai besutan Prabowo Subianto, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan elektabilitas sebesar 14,2 persen.
Baca Juga: DJP, Jampidsus, dan Bareskrim Sepakat Optimalkan Penerimaan Negara
Kemudian posisi ketiga ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan raihan elektabilitas 9,7 persen.
Dalam keterangannya tersebut, Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa sudah ada beberapa lembaga survei selalu menunjukkan elektoral PDIP berada di urutan pertama.
Namun, dirinya menegaskan bahwa sebuah partai diminati rakyat bukan dilihat dari hasil survei, tapi kerja membantu rakyat.
“Tentunya kami bersyukur, tetapi elektoral sejati partai berada di hati rakyat, karena survei hanyalah alat ukur sesaat, dan yang penting kerja di tengah rakyat,” kata Hasto.
Hasto menilai bahwa hasil survei dari CPI jauh lebih objektif karena tidak mengukur kluster pemilih yang dilihat dari klasifikasi tertentu.
Dari hasil survei tersebut, kata Hasto, bisa digunakan untuk menambah optimisme dalam menjalankan berbagai agenda partai karena diapresiasi oleh publik.
“Faktor soliditas kepemimpinan partai, dan aktivitas partai seperti penghijauan, dan gotong royong mengatasi pandemi juga menjadi sebab tingginya elektoral PDIP,” ujarnya.***