Marak Aksi Teror, Habib Jafar dan Pendeta Yerry Pattinasarany Gaungkan Gerakan Toleransi

- 1 April 2021, 12:08 WIB
Marak Aksi Teror, Habib Jafar dan Pendeta Yerry Pattinasarany Gaungkan Gerakan Toleransi
Marak Aksi Teror, Habib Jafar dan Pendeta Yerry Pattinasarany Gaungkan Gerakan Toleransi /tangkapan layar youtube Jeda Nulis//



GALAMEDIA - Di tengah maraknya aksi teror yang mengatasnamakan agama dan menyerang umat lain, Habib Jafar dan Pendeta Yerry muncul bersama untuk menyikapi hal tersebut.

Berbeda dengan tokoh-tokoh yang lainnya yang dengan berapi-api mengecam tindakan para teroris, Habib Jafar dan Pendeta Yerry justru menyikapinya dengan cinta kasih.

Hal itu mereka sampaikan melalui channel youtube 'Jeda Nulis', milik Habib Jafar, Selasa 30 Maret 2021.

Menurut Habib Jafar, dirinya sangat lelah melihat isu-isu teroris ini.

Namun ia memastikan masyarakat harus lebih kuat dari orang-orang yang ingin memecah belah umat beragama.

"Kita lelah melihat isu-isu ini tapi kita harus lebih kuat dari orang-orang yang ingin menghancurkan harmoni di antara umat beragama," kata Habib Jafar, dikutip Galamedia, Kamis 1 April 2021.

Baca Juga: Duta Besar PBB Myanmar: Kekejaman militer Sudah Tak Bisa Ditoleransi Lagi, Segera Hentikan

Habib Jafar mengatakan jika dirinya dan Pendeta Yerry sama-sama mengetahui bahwa teroris itu sengaja mengatasnamakan agama karena menurutnya agama sangat seksi untuk dijadikan alat propaganda.

"Kita berdua sama-sama tau teroris itu mengatasnamakan agama karena agama itu seksis untuk dijadikan alat propaganda," ujarnya.

Namun, ia juga menyebutkan bisa saja orang-orang radikal itu salah paham dari yang menafsirkan agama, sehingga hal itu membuat mereka mau melakukan tindakan aksi teror.

"Atau karena mereka dibuat salah paham dari yang menafsirkan agama, sehingga kemudian mereka mau melakukan hal tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Situasi Covid-19 Belum Aman: Termasuk Jokowi, 25 Pemimpin Serukan Perjanjian Pandemi Internasional

Sementara itu, Pendeta Yerry Pattinasarany, mengaku setiap ada bom yang menyasar gereja.

Hati kecilnya selalu mengatakan yang menjadi korban bukan hanya umat Nasrani atau Katolik.

Akan tetapi, secara spesifik menurut Pendeta Yerry Pattinasarany umat muslim juga turut menjadi korbannya.

"Saya tuh setiap ada bom yang menyasar gereja, hati kecil saya tuh mengatakan yang korban bukan cuma teman-teman Nasrani atau Katolik tapi juga umat Muslim spesifik di Indonesia," ungkap Pendeta Yerry.

Bukan tanpa alasan ia mengungkapkan hal seperti itu, karena dari kejadian tersebut banyak yang akhirnya men-generalkan hal itu menjadi sebuah fitnah.

Bahkan menurut Pendeta Yerry Pattinasarany, orang-orang dari luar negeri juga memandang hal yang sama, karena peristiwa aksi teror bom di Makassar itu beritanya sudah beredar ke mancanegara.

Baca Juga: Kian Memesona di Usia 25 Tahun, Ini Sekilas Perjalanan Karier Brisia Jodie

"Karena banyak yang akhirnya mengeneral ini menjadi sebuah fitnah, bahkan mungkin orang-orang luar negeri memandang ini," tuturnya.

Namun ia memastikan bahwa bahwa aksi teror tersebut bukan pukulan untuk umat beragama.

Karena menurutnya, usai kejadian tersebut dirinya bersama Habib Jafar akan memukul balik dengan semangat persatuan.

"Mungkin buat pelaku teror, ini sebagai pukulan telak bagi umat beragama, tapi kita akan pukul balik dengan semangat persatuan," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Habib Jafar, yang mengajak semua pihak untuk menjaga toleransi.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Gaungkan Perlawanan: Sebagai Orang Waras dan Cinta NKRI Harus Melawan Radikalisme

Salah satu cara yang digaungkan Habib Jafar dan Pendeta Yerry Pattinasarany adalah dengan cara share foto-foto toleransi dengan teman-teman yang berbeda agama.

"Mari semua pihak untuk menjaga toleransi, yang simple aja, kalian punya teman dari agama lain, foto dan share ke media sosial," ajak Habib Jafar.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa sudah saatnya media sosial dipenuhi dengan konten-konten toleransi.

Karena menurutnya hal itulah yang membuat orang-orang merasakan bahwa toleransi itu benar-benar indah dan membahagiakan.

"Penuhi media sosial dengan konten toleransi karena itulah yang membuat orang-orang merasakan bahwa toleransi itu benar-benar indah, nyaman dan membahagiakan," ujarnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x