Tanggapi Teror di Mabes Polri, Deddy Corbuzier: Ada Orang yang Ngebohongin Pelaku

- 1 April 2021, 14:30 WIB
Terduga teroris, pelaku penyerangan Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021. /Tangkapan Layar CCTV Mabes Polri
Terduga teroris, pelaku penyerangan Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021. /Tangkapan Layar CCTV Mabes Polri /

GALAMEDIA - Masyarakat Indonesia kini telah digegerkan dengan kasus teror yang terjadi di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021.

Pelaku berinisial ZA (25) merupakan seorang wanita yang membawa pistol air softgun ke dalam Mabes Polri, serta melakukan teror di dalamnya.

Seolah mendiskreditkan Islam, pelaku mengenakan atribut Islami dalam aksi terornya. Hal itu menggugah seorang artis sekaligus youtuber Deddy Corbuzier untuk turut angkat bicara, menanggapi peristiwa tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Teror di Mabes Polri, Rocky Gerung: Kalo Saya Sih Tidak Kaget, Ini Skenario yang Dipaksakan

Dilansir Galamedia dari Youtube Deddy Corbuzier pada Kamis, 1 April 2021, berikut tanggapan Deddy Corbuzier atas peristiwa teror di Mabes Polri.

Deddy meyakini bahwa setiap agama terutama Islam, tidak pernah mengajarkan aksi teror seperti peristiwa tersebut kepada siapapun.

Deddy menilai hal tersebut hanya bisa menimbulkan kebencian atas orang yang agamanya berbeda. "Agama Islam tidak mengajarkan itu (sara). Agama Islam itu cinta kasih dan akhlak" ujar Deddy Corubuzier.

"Jadi sudah tidak masuk akal. Orang-orang yang mengkafir-kafirkan orang ini cuma ngadu domba, bikin perpecahan," jelasnya.

Baca Juga: Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo Tinjau Lokasi Pembangunan Tanggul Sungai Citarum


Deddy merasa heran dengan apa yang jadi landasan berpikir pelaku, sehingga mendorong dirinya untuk melakukan aksi teror tersebut.

Deddy menganalisis bahwa bukan Islamlah yang salah, akan tetapi guru yang mengajarkan kepercayaan yang menyimpang itulah yang salah.

"Saya juga ga ngerti siapa yang nyuruh, dan ajarannya seperti apa. Ketika saya masuk muslim, yang diajarkan adalah agama Islam itu cinta kasih dan akhlak. Adanya akhlak terhadap semua ciptaan Allah," Ujar Deddy.

"Mungkin gurunya salah," tambahnya. Dalam analisisnya yang lain, Deddy mengatakan bahwa orang yang masuk ke Mabes Polri dan melakukan teror tersebut, bukanlah orang yang mengerti mengenai aksi teror.

Baca Juga: Festival Film Pendek Bogor Bangkitkan Industri Ekonomi Kreatif

Hal tersebut dibuktikan dengan pistol yang dibawa teroris itu, bukanlah senjata yang mematikan, melainkan hanya pistol air softgun.

"Ini orang bukan orang yang ngerti tentang menggunakan senjata, bukan orang yang ngerti tentang nembak orang, serta bukan orang yang mengerti tentang teror-teror beneran," tegasnya

Oleh karena itu, Deddy menyimpulkan bahwa sebenarnya pelaku tersebut hanyalah korban pencucian otak.

"Kalo dia ga ngerti senjatanya tersebut hanya air softgun, berarti orang ini ditipu atau dibohongi sama seseorang, yang bisa mencuci otak dia," ujarnya.

"Artinya ada orang yang ngebohongin dia (pelaku teror)," sambung Deddy.

Baca Juga: Mengaku Sosialita, Pengacara Hingga Pilot, Sasar Ratusan Pria Kesepian Dokter Cinta Gadungan Diciduk Aparat

Meskipun demikian Deddy juga tidak mengerti tentang apa yang dijanjikan penyuruhnya, kepada korban pencucian otak tersebut.

Menurut Deddy kejadian teror di mabes Polri tersebut akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat.

"Ini membuat ketakutan masyarakat, karena kalau kejadian seperti ini bisa terjadi di Mabes Polri, artinya bisa juga terjadi di mall, artinya bisa terjadi di jalanan," ujar Dedy Corbuzier.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x