Alih Fungsi Lahan Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Bandang di Kabupaten Bandung

- 2 April 2021, 15:04 WIB
Endapan lumpur pasca banjir bandang di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Kamis 1 April 2021.
Endapan lumpur pasca banjir bandang di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Kamis 1 April 2021. /Dok.Badega Lingkungan Hidup Kab. Bandung./



GALAMEDIA - Pegiat Badega Lingkungan Kabupaten Bandung Cecep Kurnia menilai bencana banjir bandang di kawasan Desa Cikembang Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada Kamis, 1 April 2021 siang disebabkan banyak faktor.

Banjir bandang di kawasan hulu Sungai Citarum itu terjadi setelah turun hujan dengan intensitas deras.

"Berdasarkan pengamatan di lapangan, karena kondisi alam di kawasan itu daya dukung dan daya tampung disaat turun hujan deras sudah berkurang. Selain itu, di kawasan tersebut penghijauannya berkurang dan banyak terjadi alih fungsi lahan," kata Cecep Kurnia kepada "GM" di Majalaya Kabupaten Bandung, Jumat, 2 April 2021.

Baca Juga: Menjaga Alam dan Menjaga Lingkungan Upaya Penangulangan Banjir Bandang di Kertasari Kabupaten Bandung

"Banyaknya terjadi alih fungsi lahan itu, salah satunya disebabkan lahan konservasi ditanami tanaman semusim seperti sayuran. Akibatnya tidak bisa menampung air saat turun hujan," imbuhnya.

Persoalan lainnya, kata Cecep Kurnia, karena kebiasaan masyarakat membuang sampah di mana saja yang berdampak pada ancaman banjir. "Buang sampah sembarangan itu menghambat arus air dan menyebabkan banjir bandang," ungkap Cecep Kurnia.

Ia mengungkapkan, banjir bandang di Desa Cikembang Kertasari itu disebabkan hujan ekstrem. Mengingat kondisi kawasan Kertasari rawan banjir bandang, warga secara umum harus peduli melaksanakan penanaman pohon tegakan sebagai bentuk gerakan  penghijauan pada lahan kritis.

Baca Juga: Skenario Persib atau Persiraja yang Lolos ke 8 Besar Piala Menpora

Di antaranya, melaksanakan gerakan masif tanam pohon melalui program sabuk gunung yang sempat dicanangkan Pemkab Bandung.

"Jangan sampai pohon yang sudah ditanam pada hilang pohonnya karena ada oknum warga yang berusaha mencabutnya. Sempat ribuan pohon yang ditanam pada program sabuk gunung itu, dan sebagian pohonnya hilang setelah ditanam. Sebenarnya, sabuk gunung itu berfungsi untuk menahan erosi air dari ancaman banjir bandang," tuturnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat untuk membiasakan diri mengelola sampah rumah tangga dan tidak dibuang sembarangan.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x