GALAMEDIA - Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) mengindikasikan dugaan adanya beberapa kasus korupsi besar di Indonesia.
Terutama yang menyangkut tentang adanya indikasi kredit fiktif yang dibuat oleh salah satu bank swasta besar di Indonesia.
Hal tersebut seperti dikatakan Ketua Umum LAKRI H.M. Steven Samuel Lee Lahengko S.H., S.Th., saat menghadiri acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) LAKRI di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Pindah Jam Tayang! Sinopsis Ikatan Cinta 4 April 2021: Andin yang Cerdik Membuat Elsa Terjebak
"Kita terus berkoordinasi dengan KPK, temuan-temuan di lapangan yang LAKRI dapatkan sudah dapat membuktikan adanya indikasi permainan pajak," tegasnya.
Beberapa kasus besar lainnya, kata Steven, yaitu adanya kasus korupsi mafia tanah yang melibatkan banyak oknum pejabat negara.
"Ada juga kasus besar yang melibatkan badan yang mengurus soal pertanahan, khususnya dalam percaloan tanah. Dan itu sedang LAKRI investigasi. Nilainya luar biasa besar," kata dia.
"Nantinya kami akan melakukan jumpa pers secara resmi terkait temuan-temuan LAKRI agar publik mengetahui kasus tersebut. Indikasi ini melibatkan oknum-oknum pejabat negara yang saat ini duduk di dalam Pemerintahan," ungkapnya.
Selain itu, LAKRI juga ikut menyelidiki terkait dugaan adanya kasus korupsi dana kesehatan Covid-19.