Produksi Batik Menurun 75 Persen, APPBI Kampanyekan #SaveBatikIndonesia sebelum Punah

- 9 April 2021, 02:50 WIB
Produksi Batik Menurun 75 Persen, APPBI Kampanyekan #SaveBatikIndonesia sebelum Punah
Produksi Batik Menurun 75 Persen, APPBI Kampanyekan #SaveBatikIndonesia sebelum Punah /#savebatikindonesia

GALAMEDIA - Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia benar-benar telah menyentuh kehidupan, salah satunya produksi batik.

Oleh karena itu Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), mengkampanyekan #SaveBatikIndonesia.

Berdasarkan catatan dari Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), hingga awal April 2021, produksi dan penjualan batik menurun drastis mencapai 75 persen.

"Penjualan produk batik di sentra sentra penjualan batik di Jawa, seperti pasar Sentono Pekalomga, pasar Klewer Solo, Bringharjo Yogyakarta, sentra batik Trusmi Cirebon, hingga Thamrin Jakarta," ungkap Ketua Umum APPBI, Dr. Komarudin Kudiya di Bandung, Kamis 8 April 2021.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 9 April 2021: Romantis, Dewa Terus Lindungi Nana, Alya Depresi

Dikatakan Komarudin, dampak yang paling berat di antaranya banyak usaha industri kecil menengah (IKM) yang tutup karena tidak mampu lagi berproduksi.

Data terupdate yang dihimpun APPBI, total perajin yang sebelumnya adalah 152.656 orang, kini hanya menyisakan 37.914 orang.

"Pandemi Covid-19 telah mengurangi perajin batik disentra produk batik Indonesia sebanyak 75 persen, bahkan perajin batik Sukapura Tasikmalaya sudah lama tidak berproduksi atau hilang," ujarnya.

Sementara untuk penjualan setiap bulannya pada 2019 lalu setiap bulannya mencapai 1.514.006 potong batik, dengan nilai transaksi mencapai Rp3,635 triliun lebih/tahun (2019).

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x