GALAMEDIA - Melalui program Sakola Bisnis Desa (Sabisa), Pemprov Jawa Barat berupaya mendorong potensi desa, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun sosio kultural.
Dengan demikian dapat didayagunakan menjadi potensi ekonomi atau bisnis dengan prinsip berkelanjutan.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan skill entrepreneur. Lebih jauh, program yang dimulai pada tahun ini tersebut, menghadirkan para kepala desa dan 100 direktur BUMDesa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan kepala desa dan direktur BUMDesa memiliki peranan penting dalam mengembangkan potensi desa.
Menurutnya dengan memaksimalkan potensi desa melalui prinsip berkelanjutan dan memperhatikan kearifan lokal, diharapkan mampu memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat di perdesaan, yang jumlahnya mencapai 72 persen dari total jumlah penduduk di Jabar.
"Melalui SABISA diharapkan BUMDesa mampu bertransformasi menjadi model usaha yang lebih profesional untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan," ungkapnya di Kota Bandung, Minggu, 11 April 2021.
Lebih jauh, dari 5.312 desa di Jawa Barat, terdapat 4.921 BUMDesa. Namun, harus diakui belum semua aparatur desa dan direktur BUMDesa mampu menjalankan bisnisnya dengan baik. Hal ini sangat terkait dengan masih terbatasnya wawasan dan skill bisnis.
Dikatakannya melalui program SABISA, diharapkan mampu meningkatkan dan mengembangkan bisnis BUMDesa, sehingga bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat.