Network
GALAMEDIA – Masyarakat Indonesia kini sedang dihebohkan dengan keberadaan hasil survei yang menunjukkan bahwa eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan pengamat politik, Rocky Gerung menjadi kandidat terkuat dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menanggapi hal tersebut, pakar hukum tata negara, Refly Harun mengungkapkan bahwa survei itu sangat tergantung dengan jenis metodologi yang digunakan.
Salah satunya adalah perihal cara merumuskan berbagai pertanyaan dalam survei tersebut.
“Kalau kita limitasi misalnya rumusan pertanyaan tersebut, maka tokoh-tokoh tertentu akan menyeruak, misalnya dimunculkan tokoh oposisi,” ujar Refly Harun yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Refly Harun, Selasa, 13 April 2021.
“Tetapi, yang jelas adalah kalau survei itu dilakukan dengan berbagai metode. Kemudian pertanyaannya dirumuskan sedemikian rupa. Hasilnya juga bisa berubah. Apalagi kalau kita kaitkan dengan survei terbuka, semi terbuka, atau tertutup,” tambahnya.
Menurutnya, sebagian besar lembaga survei di Indonesia melakukan survei semi terbuka. Survei semi terbuka itu bersifat on the list. Artinya dalam survei tersebut sudah disediakan berbagai nama tokoh.
“Karena dia on the list, maka peluang untuk terpilih itu besar. Apalagi kalau pertanyaannya itu tunggal. Misalnya, dari tokoh-tokoh berikut ini, manakah yang menurut anda pantas menjadi calon presiden. Maka tidak heran kalau survei itu bolak-balik nama-nama itu saja Tapi, rupanya begitu diputar dengan kriteria lain maka nama-nama yang muncul akan berlainan,” ungkapnya.
