Dilarang Membaca Alquran di Penjara, Musuh Nomor Satu Presiden Rusia Lakukan Perlawanan

- 14 April 2021, 15:40 WIB
GalamediaNews
GalamediaNews /

GALAMEDIA - Oposan Kremlin yang juga musuh nomor satu Presiden Rusia, Vladimir Putin dari dalam negeri, Alexei Navalny menyatakan akan menuntut penjara Rusia karena menolak memberikan akses pada kitab suci umat Muslim, Alquran.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (14 April 2021) saat ini Navalny ditahan di luar Moskow.

Baca Juga: Hasil Evaluasi, Menpora Klaim Penyelenggaraan Piala Menpora 2021 Berjalan dengan Baik Tanpa Kendala Berarti

Aktivis berusia 44 tahun itu menjalani hukuman dua setengah tahun atas tuduhan penggelapan pada Februari lalu setelah kembali dari Jerman usai perawatan akibat serangan racun.

Sebelumnya sosok oposisi Rusia yang paling dikenal itu mengumumkan aksi mogok makan dua minggu lalu demi perawatan medis yang memadai.

Yang terbaru Navalny mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap otoritas penjara yang dianggap menghalanginya mendapat akses untuk mempelajari Alquran lebih dalam.

Baca Juga: Siapkan 120 Titik Penyekatan di Jabar, Kapolda : Titik di Karawang dan Bekasi Akan Jauh Lebih Ketat

“Mereka tidak memberiku Alquran dan itu mengesalkan,” ungkapnya.

Navalny mengaku membuat daftar bacaan selama masa kurungan. “Aku membuat daftar buku kuinginkan untuk memperbaiki diri selama di penjara. Salah satu keinginanku adalah mendalami dan memahami Alquran,” ungkapnya.

"Buku adalah segalanya dan jika memang harus menuntut hak membaca, aku  akan melakukannya," tegasnya.

Baca Juga: Jakarta Masuk Peringkat 20 Kota Termahal di Dunia, Pengamat Ini Protes: Barang Mahal Karena kena PPN!

Pernyataan Navalny ini bersamaan dengan dimulainya ritual Ramadhan umat  Muslim di seluruh dunia pada hari Selasa kemarin.

Dalam postingan Instagramnya Selasa, Navalny mengatakan dirinya sudah pernah membaca Alquran tetapi belum menginternalisasi prinsip inti kitab suci agama Islam tersebut.

“Aku menyadari bahwa perkembangan spiritualitasku sebagai seorang Kristen juga membuatku perlu belajar Alquran,” tulisnya.

Baca Juga: Maknyus! Resep Andalan Empal Gepuk untuk Bersantap Sahur

Minggu ini orang dedkat Navalny mengatakan oposan yang berkali-kali dipanjara itu kehilangan bobot tubuh 15 kg sejak tiba di fasilitas tahanan bulan lalu.

Melancarkan aksi mogok, pihak berwenang mengancam akan memaksa Navalny menelan nutrisi.

Pihak penjara mengatakan Navalny ditawari perawatan yang tepat tetapi menolaknya. Navalny bersikeras untuk dirawat oleh dokter pilihannya dari luar fasilitas namun permintaan itu ditolak tegas.

Baca Juga: Setelah Guru, Kini Giliran Tukang Ojek Jadi Sasaran KKB

Navalny yang membuat dunia Barat menuntut Rusia membebaskannya, dipindahkan ke klinik penjara awal bulan ini setelah demam tinggi dan batuk parah.

Pengacara meminta agar kliennya dipindahkan ke rumah sakit biasa. Menanggapi ini pihak Kremlin mengatakan Navalny tidak berhak atas perlakuan khusus apa pun.

Meski saat ini tertarik mendalami prinsip keyakinan umat Muslim, Navalny  mendapat kecaman di awal karier politiknya karena dianggap mencemooh para imigran dari negara mayoritas Muslim di Asia Tengah.

Baca Juga: UU ITE Trending di Twitter Gara-gara Valentino 'Jebret' Simanjuntak, Ada Apa Sebenarnya?

Sepanjang karier politiknya Navalvy  bagai duri dalam daging bagi pihak Kremlin. Navalny bertransformasi menjadi aktivis anti-korupsi global Rusia.

Ia menghabiskan satu dekade terakhir melakukan penyelidikan independen atas aksi korup para pejabat selain memimpin protes besar di seluruh Rusia.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x