GALAMEDIA - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi turut angkat suara perihal ancaman penjara dan denda sebesar Rp50 juta bagi restoran yang nekat buka di siang hari saat bulan Ramadhan.
Teddy Gusnaidi menilai hal tersebut seolah membuat kesan bahwa umat muslim lemah dan mudah tergoda.
“Seolah-olah umat muslim itu mahluk lemah, rapuh, mudah tergoda dan tidak punya kekuatan iman, sehingga jika ada restoran buka di siang hari, puasanya pasti batal,” kata Teddy Gusnaidi dilansir Galamedia dari akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Kamis, 15 April 2021.
1) seolah2 umat muslim itu mahluk lemah, rapuh, mudah tergoda & tdk py kekuatan iman, sehingga jika ada restoran buka di siang hari, puasanya pasti batal.
2) Jika ujiannya ditutup, lalu utk apa ada ujian? Kok beginian masih ada ya? Yg berpuasa siapa, yg dikasih ujian siapa. ???? pic.twitter.com/yZbeWnjx31— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) April 14, 2021
Lantas Teddy Gusnaidi pun mengaku heran masih ada yang menerapkan hal seperti itu di zaman sekarang. “Jika ujiannya ditutup, lalu untuk apa ada ujian?,” ujarnya.
“Kok beginian masih ada ya? Yang berpuasa siapa, yang dikasih ujian siapa," sambungnya. Ia menilai jika hal tersebut merupakan cara untuk restoran atau tempat makan memastikan tutup ketika Ramadhan, maka bulan suci kali ini sesungguhnya menjadi ujian bagi para pedagang makanan.
“Kalau begini caranya, maka bulan Ramadhan di Indonesia adalah bulan ujian bagi para pedagang makanan dan pengusaha bukan bagi umat Islam,” jelasnya.
Kalau begini caranya, maka bulan Ramadhan di Indonesia adalah bulan ujian bagi para pedagang makanan dan pengusaha bukan bagi umat Islam.
Kok masih ada yang beginian ya.. ???? https://t.co/WxRbSm9949— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) April 14, 2021
Lebih jauh, Teddy Gusnaidi lantas meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengatasi hal tersebut.
“Pak Menag dan Pak Mendagri layak turun tangan untuk menangani kekonyolan ini. @YaqutCQoumas, @kemendagri, @Kemenag_RI,” terang Teddy Gusnaidi.
Sebelumnya Pemerintah Kota Serang, Banten, melarang restoran, rumah makan, warung nasi, dan kafe berjualan pada siang hari selama Ramadhan 2021.