Bagi PKB justru lebih senang dekat dengan partai yang sudah besar ketimbang sesama partai Islam, menurut Refly.
Refly memaparkan hal ini disebabkan karena adanya persaingan yang tinggi di antara partai-partai Islam.
Namun, berbeda dengan PKB, Refly melihat adanya sinyal bergabungnya PPP dan PKS untuk membuat poros baru partai politik Islam semakin kuat.
Karena menurut beliau, kedua partai ini tidak bisa membuat keputusan besar dalam kebijakan politik, sehingga lebih mudah untuk berkomunikasi.
“PPP dan PKS bisa bersatu karena masing-masing berada dalam posisi yang marginal, pada posisi yang tidak menentukan, karena itu mudah bagi mereka berkomunikasi,” paparnya.
Beliau juga menuturkan bahwa sangat sulit bagi partai-partai Islam di Indonesia untuk bergabung dalam satu bendera dan logo, lalu mengusungkan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Seolah Membela Atta Halilintar, Deddy Corbuzier: Konten Pamer Kekayaan Ada Karena Penontonnya Banyak
“Saya yakin partai-partai nasionalis tidak mau, karena itu sama saja dengan menjadikan anak macan menjadi besar,” tuturnya. ***