GALAMEDIA - Pengamat politik, Muhammad Said Didu menanggapi dugaan hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dari kurikulum sekolah.
Said Didu pun menyoroti orang-orang yang selama sering berteriak paling pancasilais tapi diam seribu bahasa ketika isu ini naik ke permukaan.
Hal itu disampaikan Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, Minggu 18 April 2021.
Said Didu mengatakan, jika hilangnya Pancasila dari kurikulum pendidikan dan Peraturan Presiden No 57 Tahun 2021 itu sangat tidak logis.
Baca Juga: Hati-hati! 5 Hal Remeh Ini Ternyata Bisa Sebabkan Wanita Masuk Neraka, Naudzubillah..
Baca Juga: Terima Permohonan Maaf Made Darmawati, Ketua Umum PHDI: Jadikan ini Sebagai Pelajaran Berharga
Karena menurutnya proses pembuatan Peraturan Presiden (PP) membutuhkan waktu yang sangat panjang dan perlu dibahas dengan teliti.
Ia pun menilai alasan karena lupa sangat tidak masuk akal terkait hilangnya Pancasila dari mata pelajaran pendidikan.
"Tidak logis kalau hilangnya pljrn Pancasila krn lupa," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 18 April 2021.