GALAMEDIA - Publik Tanah Air kini tengah dihebohkan dengan pemberitaan terkait lenyapnya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia.
Hilangnya Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia tersebut tak luput dari kritik berbagai pihak khususnya pihak NU sendiri.
Bagaimana tidak, seorang tokoh sangat penting seperti Hasyim Asy'ari nyatanya tiba-tiba hilang dari naskah penting bangsa Indonesia pula.
Baca Juga: Publik Tertipu! Ternyata Ini Nama Asli Joseph Paul Zhang, Dewi Tanjung: Jeblosin ke Penjara!
Lagi-lagi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal ini Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) turut jadi sorotan.
Dengan kejadian ini, seolah menambah panjang daftar blunder kebijakan yang dikeluarkan Nadiem Makarim akhir-akhir ini.
Padahal, isu reshuffle yang kini digulirkan sudah mengarah pada penggantian dirinya dari posisi strategis di Kabinet Indonesia Maju seperti dikatakan beberapa pengamat.
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Bahaya Generasi Muda Melupakan Sejarah: Ikatan Etis Akan Hilang
Seolah sejalan dengan kondisi yang kini sedang jadi perbincangan, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mendadak mengeluarkan pernyataan terkait kondisi saat ini.
Dalam unggahannya di Twitter @Fahrihamzah ia menyinggung beberapa soal yang akhir-akhir ini jadi perbincangan publik. Mulai dari ideologi hingga para pejabat.
Kita hanya rakyat biasa,
Kita tonton saja yang tidak biasa...
Mulai dari simpang siur ideologi negara, mondar mandir pejabat negara dan lakon di atas panggung sandiwara...
Tapi,
Sebagai rakyat biasa,
Kita hanya berharap satu saja pinta; Jangan Rusak Apa yang Sudah Ada!— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) April 20, 2021
"Kita hanya rakyat biasa, Kita tonton saja yang tidak biasa.. Mulai dari simpang siur ideologi negara, mondar mandir pejabat negara dan lakon di atas panggung sandiwara...," tulis Fahri Hamzah dilansir Galamedia Selasa, 20 April 2021.
Selain itu, dalam unggahan yang sama, dengan mengatasnamakan rakyat biasa ia meminta kepada pemerintah agar jangan sampai merusak yang sudah ada.
"Tapi, sebagai rakyat biasa, kita hanya berharap satu saja pinta; Jangan Rusak Apa yang Sudah Ada!," pungkas eks politikus PKS itu.
Baca Juga: Intip Perjalanan Karier Maudy Ayunda, Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia Class of 2021
Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo memprotes Mendikbud Nadiem Makarim karena Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemendikbud menghilangkan pendiri NU, Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari.