GALAMEDIA - Kamus sejarah Indonesia Jilid I buatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semakin disorot publik. Salah satu anggota DPR yang juga politisi Partai Gerindra, Fadli Zon turut menyoroti hilangnya tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Sebelumnya diberitakan bahwa nama KH Hasyim Asyari telah 'dihilangkan' dalam kamus sejarah Indonesia Jilid I tersebut.
Beberapa pihak yang mengetahui hal tersebut kemudian meminta pihak Kemendikbud untuk menarik kamus Sejarah Indonesia Jilid I tersebut dari peredaran dan segera direvisi.
Baca Juga: Wajibnya Jilbab bagi Wanita Agar Tidak Terkena Murka Allah, Renungan Hadis Hari Ini
Pihak-pihak tersebut menkritik keras atas dihilangkannya nama pahlawan nasional sekaligus pendiri NU tersebut. Padahal, nama seorang yang dianggap sebagai penyokong radikalisme dan ditahan negara, Abu Bakar Baasyir, justru tercatat dalam kamus tersebut.
Walaupun terdapat gambar KH Hasyim Asyari pada bagian sampul Kamus Sejarah Jilid I, tetapi tidak ada penjelasan mengenai kiprah perjuangannya dalam kamus tersebut.
Menyoroti hal itu, politikus Partai Gerindra tersebut meminta agar investigasi segera dibuat guna mengusut ‘hilangnya’ nama pendiri NU dari kamus sejarah tersebut.
Baca Juga: Pengamat Politik Ini Sebut Anies Baswedan Jadi Kunci Lemahnya Poros Partai Islam di Pilpres 2024
Sementara, nama tokoh-tokoh komunis seperti DN Aidit, justru tercatat di Kamus Sejarah Jilid I tersebut. "Harus segera dibuat investigasi knp tokoh penting KH Hasyim Asyari pencetus Resolusi Jihad bisa hilang, sementara yg komunis bisa ada,"cuit Fadli Zon, dikutip Galamedia dari akun Twitter @fadlizon.
Fadli Zon juga menilai hilangnya nama KH Hasyim Asyari dari kamus sejarah sebagai masalah yang serius, dan menuding ada pihak yang hendak membelokkan sejarah. “Ini masalah serius. Ada yg hendak membelokkan sejarah.” kicau Fadli Zon.***