Nadiem Diminta Megawati Luruskan Sejarah G30S PKI, Pengamat Politik Ini Sebut Indonesia Tak Punya Pilihan

- 22 April 2021, 09:06 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. /Instagram/@nadiemmakarim

GALAMEDIA – Pengamat politik, Rocky Gerung turut menyoroti perihal permintaan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri kepada Menteri Pendidikan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk meluruskan sejarah G30S PKI.

Rocky Gerung menyebut bahwa sejarah kelam PKI tersebut identik dengan kemenangan Amerika Serikat (AS) pada perang dingin. Maka dari itu, Rocky Gerung menilai bahwa kemenangan tersebut yang membuat sejarah Indonesia ditulis dalam versi Amerika Serikat.

“Sejarah Indonesia itu bukan sejarah kita, tetapi ini sejarah dunia. Demikian juga peristiwa G30S PKI, itu adalah pertandingan antara blok komunis dan blok kapitalis,” ujar Rocky Gerung yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Kamis 22 April 2021.

Baca Juga: Megawati Minta Nadiem Luruskan Sejarah Tahun 1965, Rocky Gerung: Ini Diselesaikan di Tingkat Internasional

“Indonesia ada di dalam jebakan itu dan waktu itu Indonesia enggak punya pilihan karena Indonesia sendiri enggak punya kekuatan apa-apa selain memilih atau menempel dengan komunis atau AS,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Rocky Gerung menegaskan bahwa G30S PKI itu adalah tragedi dunia. Hal tersebut disebabkan karena adanya 2 negara superpower yang bersaing yakni Uni Soviet yang menganut ideologi komunisme dan AS yang menganut ideologi kapitalisme.

Kendati demikian, Rocky menyebut, terdapat sesuatu hal yang harus diselesaikan yaitu pelanggaran HAM. Menurutnya, hal tersebut bukan wilayah persaingan politik karena persaingan politik sendiri terjadi antara pihak militer dengan PKI.

Baca Juga: Disebut Kementerian Era Jokowi Buat Dosen Jadi Bodoh, Refly Harun: Jangan Jadikan Kampus Tempat Cari Dukungan

Rocky menyebut, kedua pihak tersebut memiliki kekuatan yang besar, apalagi PKI telah mengklaim bahwa mereka memiliki 20 juta pengikut. Tentunya, hal tersebut membuat khawatir pihak militer.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x