Rezim Jokowi ‘Guncang’, Ngabalin dan Fadjroel Ribut, Politisi Demokrat: Yang Penting Tak Saling Kudeta Jabatan

- 25 April 2021, 14:24 WIB
Ngabalin Sebut Waketum MUI Punya Cara Pikir Otak Sungsang, Aktivis Ekonomi: Tak Pantas Berkata Itu!
Ngabalin Sebut Waketum MUI Punya Cara Pikir Otak Sungsang, Aktivis Ekonomi: Tak Pantas Berkata Itu! /YouTube Mata Najwa

GALAMEDIA – Politisi Partai Demokrat, Surya Makmur Nasution menganggap wajar adu mulut antara Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dengan Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan, Fadjroel Rachman.

Menurutnya di dalam sebuah kabinet khususnya kabinet Indonesia Maju yang berada di bawah kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentunya terdapat perbedaan pendapat di antara orang-orang yang berada di dalamnya.

Baca Juga: Keutamaan Menyegerakan Berbuka, Maka Kebaikan Akan Tetap Menyertainya

Kendati demikian, menurutnya, Ngabalin dengan Fadjroel Rachman harus tetap memperhatikan etika politik yakni dengan tidak saling kudeta dalam jabatan.

“Yang penting tidak ada saling kudeta dalam jabatan.” cuit Surya Makmur Nasution yang dikutip Galamedia akun Twitter, @suryamakmuras3, Minggu 25 April 2021.

Sebelumnya diberitakan, Fadjroel Rachman mengaku kesal dengan pernyataan yang dilontarkan Ngabalin perihal reshuffle kabinet.

Baca Juga: Ajak Umat Doakan ABK Nanggala 402, MUI: Siapa yang Mati karena Tenggelam maka Dia Mati dalam Keadaan Syahid

Menurutnya, pernyataan tersebut tidak pantas diucapkan Ngabalin.

Fadjroel Rachman menyebut, pernyataan tersebut hanya dapat dilontarkan langsung oleh Presiden Jokowi atau melalui dirinya yang merupakan staf khusus langsung Presiden Jokowi.

Berdasarkan pertemuan terakhirnya dengan Presiden Jokowi pada 20 April 2021, Fadjroel Rachman menyebut bahwa dirinya dan Presiden Jokowi tidak pernah membicarakan perihal reshuffle kabinet.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo: 53 Awak Kapal KRI Nanggala 402 Adalah Patriot Terbaik Penjaga Kedaulatan Negara

Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa pada pertemuan tersebut, mereka hanya membicarakan perihal pemindahan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pada pertemuan itu, Fadjroel Rachman mengaku  dirinya diberi perintah langsung Presiden Jokowi untuk segera mempersiapkan strategi perihal hal tersebut.

Menanggapi hal ini, Ngabalin mengaku telah melakukan kesalahan terkait prediksinya terkait rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.



Ngabalin menyebut, prediksi didasari adanya isu perihal penggabungan antara Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurutnya, isu ini memiliki sangkut paut dengan penataan kelembagaan di kabinet Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x