GALAMEDIA - Joshua Banjarnahor, seorang Analis Pencarian dan Pertolongan tim SAR Nasional memaparkan analisisnya tentang metode yang bisa dilakujan saat evakuasi KRI Nanggala 402 yang tenggelam di kedalaman 850 meter.
Melalui media sosial Instagram pribadinya @banjarnahor pada Minggu 25 April 2021, Joshua menjelaskan beberapa metode yang bisa dilakukan bila menerapkan panduan dari The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo).
Metode pertama adalah dengan memasukan selang pada pipa yang terdapat pada kapal selam.
Joshua memaparkan bahwa hembusan udara yang dialirkan ke pipa akan mengangkat naik kapal selam.
“Jadi, selang dimasukan ke dalam pipa, di kapal selam ada beberapa pipa yang berfungsi untuk menaikannya ke permukaan, khususnya bila terjadi sesuatu yang urgent,” tulis Joshua dikutip Galamedia dari Instagram Storynya @Banjarnahor, pada Minggu 25 April 2021.
Metode kedua adalah penyelamatan kapal dengan bantuan robot. Robot tersebut dimiliki Singapura bernama Kapal MV Swift Rescue.
Kapal milik Singapura itu memiliki kapal selam mini yang memberi akses robot di bawah air untuk memasang peralatan, setelah peralatan dipasang diharapkan KRI Nanggala 402 dapat terangkat.
Tetapi, dengan tekanan bawah laut yang besar dan ditambah dugaan kapal selam Nanggala mengalami kebocoran otomatis tekanannya mampu meremukan seluruh kapal selam.
Namun, bila tidak ada kebocoran apapun dan Nanggala masih utuh, kendalanya adalah cara mengangkatnya.