Terungkap! Begini Suasana Kedalaman Laut 800 Meter serta Jenis Mahluk Penghuninya

- 26 April 2021, 14:39 WIB
Ilustrasi KRI Nanggala 402.
Ilustrasi KRI Nanggala 402. / /instagram.com/@prabowo//

GALAMEDIA - Indonesia kembali dirundung kabar duka, Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu, 22 April 2021 dan kini dinyatakan tenggelam.

Kini, status KRI Nanggala 402 yaitu On Eternal Patrol atau patroli abadi. Kapal selam kebanggana Indonesia tersebut, akhirnya berhasil ditemukan di perairan barat Bali. Hal tersebut diumumkan dalam konferensi pers pada Minggu kemarin, 25 April 2021.

Seperti yang diketahui, KRI Nanggala 402 merupakan produksi Jerman ini telah retak dan patah menjadi tiga bagian saat ditemukan dan berada di dasar laut dengan kedalaman 838 meter.

Baca Juga: MUI Yakini Para Awak KRI Nanggala 402 Meninggal dalam Keadaaan Syahid

Dilansir Galamedia dari Save the High Seas, pada kedalaman 800 meter, ternyata hidup hewan yang jarang kita temui di permukaan laut, yakni gurita pasifik raksasa (tujuh meter) dan oarfish raksasa (ikan vertebrata terpanjang).

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan meninggal dunia.

Lebih jauh, Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa para awak telah bekerja tanpa lelah untuk menjaga kedaulatan bangsa dan NKRI. Ma'ruf Amin senantiasa menyampaikan doanya agar 53 awak yang gugur tersebut telah tercatat sebagai syuhada.

"Semoga arwah para awak Kapal Selam KRI Nanggala 402, tercatat sebagai syuhada dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," ungkap Ma'ruf Amin dilansir Galamedia dari PMJ News pada Senin, 26 April 2021.

Baca Juga: Pengamat Ini Desak Prabowo Segera Ambil Kebijakan Tepat, Agar Tragedi KRI Nanggala Tak Terulang

Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang saat ini berada di kedalamann 800 meter, jika diibaratkan dengan seseorang menyelami lautan, maka cahaya mulai menudar dengan cepat.

Dilansir Galamedia dari Ocean Find Your Blue, mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis.

Pada kondisi ini, laut benar-benar akan terlihat hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya dari dalam laut.

Kemudian pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup. Hewan ini adalah kerabat dari lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

Pada kedalaman 750 meter, hidup kepiting raja. Kepiting raja (Lithodidae) adalah takson dari krustasea dekapoda mirip kepiting yang terutama ditemukan di laut dingin.

Baca Juga: Graha Persib Diserang Bobotoh, Begini Pernyataan Resmi Klub

Pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa dan oarfish raksasa.

Bentuk kehidupan di laut berbeda dengan yang ada di daratan dan udara. Kehidupan di laut tidak bergantung pada fotosintesis dan matahari, tetapi energi kehidupan laut bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bawah permukaan bumi.

Dari sekitar 10 juta spesies yang hidup di laut dalam, sebagian besar belum bisa ditemukan hingga saat ini.

Sementara dilansir Galamedia dari Schmidt Ocean Institute, di kedalaman 850 meter kondisi air tidak seperti yang dirasakan di kolam renang.

Baca Juga: Menparekraf Nyatakan Pembukaan Destinasi Wisata pada Libur Lebaran Diserahkan pada Pemerintah Daerah

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Hal tersebutlah yang menjadi alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak bisa serta merta keluar dari kapal selam.

Berenang dalam air laut di kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala.

Baca Juga: Catat! Tarif Tol Jakarta-Surabaya Naik, Berlaku Mulai 29 April 2021

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman 50 meter.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x