Kasus Covid-19 Makin Tinggi, Inggris Kirim 1.000 Ventilator Lagi untuk India

- 3 Mei 2021, 10:27 WIB
Kasus semakin tinggi, Pihak rimah sakit kekurangan ventilator.
Kasus semakin tinggi, Pihak rimah sakit kekurangan ventilator. /REUTERS/Amit Dave /AMIT DAVE/REUTERS

GALAMEDIA - Lonjakan kasus Covid-19 di India membuat pemerintah India Narendra Modi kesulitan menyelamatkan warganya yang terpapar.

Untuk membantu penyelamatan, Inggris diketahui akan kembali mengirim 1.000 ventilator .

Demikian  dikatakan langsung pihak pemerintah India, Minggu (2 Mei 2021) kemarin.

Pengiriman ventilator bertujuan untuk meningkatkan dukungan saat sistem kesehatan India berjuang menangani lonjakan tajam kasus Covid-19.

Baca Juga: Tokoh NU: Saya Lebih Dukung Khalid Basalamah Ceramah di Polri Ketimbang Gus Miftah di Gereja

India melaporkan lebih dari 300.000 kasus harian Covid-19 selama 10 hari lebih secara beruntun. Akibatnya rumah sakit, kamar mayat dan krematorium kewalahan.

Sebelumnya, pemerintah Inggris setuju untuk mengirim 600 perangkat medis, termasuk ventilator dan konsentrator oksigen.

"Dukungan ini akan langsung membantu memenuhi kebutuhan genting di India, terutama oksigen untuk pasien," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab seperti dikutip Galamedia dari Reuters.

Baca Juga: Kiper Persib Ini Semangat Jalani Latihan Mandiri

Pemerintah Inggris pun meminta negara lain untuk memberikan bantuan kepada India.

"Kami bermaksud membantu rekan kami India di saat mereka membutuhkan. Pejabat kesehatan senior Inggris juga telah berbicara kepada mitra mereka di India untuk memberikan arahan," ujarnya.

Selain Inggris, negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman dan Pakistan, juga memberikan dukungan saat jumlah infeksi harian Covid-19 di India mencapai 392.488 dengan total kematian lebih dari 215.000.

Baca Juga: Minta Masyarakat Tetap Waspada Hadapi Covid-19, Jokowi: Jangan Merasa Sudah Aman!

Dukungan terbaru dari Inggris muncul menjelang percakapan via telepon antara Perdana Menteri Boris Johnson dan Narendra Modi yang dijadwalkan besok guna meningkatkan hubungan bilateral.

Percakapan itu menggantikan kunjungan Johnson yang direncanakan pada April lalu, namun batal dilakukan karena lonjakan kasus Covid-19.

Pemerintah Modi enggan menerapkan lockdown nasional, tapi hampir 10 negara bagian dan wilayah persatuan India telah mengadopsi berbagai bentuk pembatasan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x