Network
GALAMEDIA - Politisi Ferdinand Hutahaean menyoroti kepadatan warga di Pasar Tanah Abang, Senin (3 Mei 2021).
Ferdinand Hutahaean lalu mempertanyakan di mana Anies Baswedan ketika kepadatan masyarakat ini berlangsung.
Sebelumnya tersebar video yang memperlihatkan Pasar Tanah Abang diserbu pengunjung.
Serbuan pengunjung ke Pasar Tanah Abang ini tak mengindahkan protokol kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Kabar Terbaru Dugaan Korupsi di PT Pos Finansial Indonesia, Kejati Jabar Periksa Belasan Saksi
Dan ternyata kepadatan warga di Pasar Tanah Abang untuk belanja masih terjadi hingga hari ini, Senin (3 Mei 2021).
Polda Metro Jaya melalui akun Twitter @TMCPoldaMetro pun memberikan imbauan kepada masyarakat.
"Dihimbau bagi masyarakat untuk menghindari arah Pasar Tanah Abang dikarenakan padatnya jumlah kendaraan maupun pengunjung di Pasar Tanah Abang demi mengurangi penyebaran Covid-19," tulis akun @TMCPoldaMetro seperti dikutip Galamedia, Senin (3 Mei 2021).
Baca Juga: 5 Cara Membuka Pintu Rezeki, Harta Berkah Rezeki Lancar
Politisi Ferdinand Hutahaean pun mengomentari kepadatan Pasar Tanah Abang hari ini dengan menyayangkannya.
Ferdinand Hutahaean mengatakan pemerintah telah mati-matian untuk mendapat vaksin dan rela membayar mahal untuk vaksin.
Tetapi masyarakat malah tak mampu menahan diri untuk menjaga jarak aman dan tidak berkerumun.
Baca Juga: Tusuk Istri Siri Karena Cemburu, RI Digelandang ke Polresta Bandung
"Astaga Jakarta..!! Kita lagi berupaya keras cegah covid meningkat. Penerintah mati2an loby spy dapat vaksin dan bayar mahal. Tapi kita tak bisa menahan diri?" cuit Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Galamedia dari akun @Ferdinandhaean3.
Lalu ia mempertanyakan keberadaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan memintanya mengurusi kepadatan di Pasar Tanah Abang.
"Gubernur Anies Baswedan kemana ya? Sudah pulang belum dari numpang tidur di makam? Kalau sdh, tolong ini diurus..!!" lanjutnya.
Baca Juga: NIRC Sebut Tingkat Kepuasan Publik atas Kinerja Jokowi Meningkat, Yan Harahap: Meningkat? Bukannya Utangnya?
Di sisi lain, Menteri Keuangan mengimbau masyarakat untuk tetap berbelanja seperti biasa guna mendorong laju perekonomian negara.
Pemerintah bahkan akan memberikan subsidi berupa gratis ongkos kirim agar masyarakat bisa lebih mudah berbelanja.***
