Novel Baswedan Dipecat, Rocky Gerung: Inilah Monumen Kedunguan, KPK Membutakan Dirinya Sendiri!

- 5 Mei 2021, 10:02 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Dok PRMN/

GALAMEDIA – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji formil Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).

"Menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Selasa (4 Mei 2021).

Permohonan  diajukan oleh mantan ketua KPK Agus Rahardjo dan sejumlah pimpinan KPK periode sebelumnya.

Baca Juga: Manchester City Lolos ke Final Liga Champions Usai Taklukan PSG

Tak hanya itu, nama penyidik senior KPK, Novel Baswedan dan puluhan pegawai lain yang berintegritas akan diberhentikan mulai 1 Juni 2021 karena tak lolos tes wawasan kebangsaan.

Melalui Youtube Rocky Gerung Official berjudul “INNALILAHI WAINAILAIHI ROJIUN. KPK SUDAH MATI, MARI KITA LUPAKAN!” Rocky Gerung turut menyampaikan tanggapannya.

Rocky mengatakan, KPK telah “tewas” karena kebodohan. Selain itu, Rocky menilai, KPK tanpa Novel Baswedan bagai  pagi tanpa matahari.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Mei 2021: Aldebaran Kembali ke Rumah, Elsa Rencanakan Celakai Al!

“Kita tau bahwa KPK tewas bukan karena Covid melainkan karena stupid (kebodohan) itu. Nah sekarang KPK itu tanpa Novel itu seperti pagi tanpa matahari, gelap. KPK siapa? Ya Novel Baswedan, yang selalu ada di depan,” ujar Rocky.

Tak hanya itu, menurut Rocky, Novel merupakan prestasinya KPK.

“Ap apun keterangan orang tentang Novel, tetap Novel itu adalah prestasinya KPK, jadi bagaimana mungkin KPK menumbangkan monumennya sendiri tuh. Bahkan dia harus merelakan matanya hilang supaya negeri ini tidak buta terhadap korupsi,” katanya.

Baca Juga: Simak Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa & Waktu Shalat di Wilayah Jabodetabek untuk Rabu 5 Mei 2021

Saat ini, Rocky menilai, KPK telah membutakan matanya sendiri karena hanya Novel yang mampu mengatasi korupsi dengan baik.

“Sekarang KPK membutakan matanya sendiri, jadi siapa lagi yang bisa memandang secara tajam tempat persembunyiaan para koruptor, Novel kendati matanya tak mampu melihat secara sempurna tapi akal pikiran dan nalurinya tau di mana koruptor bersembunyi,” tandasnya.

KPK, kata Rocky, telah membunuh atau dibunuh oleh kedunguan kekuasaan.

Baca Juga: Nekat Mudik, Tenaga Kesehatan Siapkan Swab Antigen di Posko Kesehatan Cukang Monteng Kamojang

“Inilah monumen dari kedunguan, jadi KPK itu membunuh dirinya sendiri dengan kedunguan atau dibunuh oleh kedunguan. Kedunguan siapa? Kedunguan kekuasaan,” jelas Rocky.

Menurutnya, hal ini selalu terjadi dan Novel sudah lama berada di KPK untuk apalagi ia dipertanyakan.

“Jadi selalu ada semacam persembunyian dari kekuasaan yang seolah-olah hendak diselundupkan supaya gak terlihat tuh melalui prosedur, (tapi) prosedur apaan, Novel sudah berkali-kali udah ada di situ, apalagi yang musti dipertanyakan dengan Novel,” imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Pilkades Cinunuk dan Cibiruhilir, Riki Ganesa: Jaga Duduluran

Rocky berpendapat bahwa dalam ujian ini memang Novel mau dijebak dan Novel tau akan hal ini.

“Jadi (ini) mau nangkap Novel tapi diumpankan dulu 300 ASN diuji di situ. Tapi Novel juga tau itu jebakan, dia gak peduli sebetulnya, yang peduli adalah publik, karena menyayangkan ada mutiara yang akhirnya (disingkirkan),” terangnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x