Network
GALAMEDIA – Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf turut menanggapi hadirnya Gus Miftah hingga ceramahnya pada acara peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung.
Seperti diketahui, pada 29 April 2021 lalu pendakwah terkenal, Gus Miftah menghadiri acara peresmian GBI di Penjaringan, Jakarta Utara.
Gus Miftah ternyata diajak oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menghadiri acara ini.
Baca Juga: Christ Wamea: Tes Wawasan Kebangsaan untuk Jadi ASN atau Buzzer, Gak Masuk Akal!
Tak hanya hadir, Gus Miftah juga sempat berdakwah mengenai toleransi umat beragama.
Dakwahnya tersebut kemudian diunggah melalui Instagram keesokan harinya, 30 April 2021.
Video ini pun viral dan menjadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf.
Habib Abdul Qadir Assegaf mengatakan, jangan ikuti apa yang dilakukan oleh Gus Miftah.
Baca Juga: Polisi Putar Balik 147 Kendaraan di Gerbang Tol Cileunyi di Hari Pertama Pelarangan Mudik
“Ngakunya NU, ngakunya Ahlussunah tapi ceramah di Gereja. Jangan ikut-ikut orang seperti itu, mereka ngaku ahlusunnah tapi itu ahlul dholala,” ujarnya seperti dikutip Galamedia dari berbagai sumber.
Abdul Qadir Assegaf mengatakan, inilah yang sering terjadi di Indonesia yakni mengatakan semua agama sama dan sebagainya.
“Ini yang terjadi di Indonesia, orang-orang liberal, orang-orang yang mengatakan semua agama itu sama, tuhannya sama,” katanya.
Baca Juga: Politisi Ini Sebut Novel Baswedan Gagal Berarti Tidak Kompeten, Tak Ada Urusan dengan Pelemahan KPK
Menurut Abdul Qadir Assegaf yang dilakukan Gus Miftah bukanlah berdakwah melainkan menghina agama Islam di depan agama lain.
“Saya orang NU, tetapi saat ini ada orang-orang NU yang otaknya sudah mulai dirusak oleh orang luar. Mereka dakwah di dalam gereja. Bukan dakwah, justru mereka menghina agama Islam di depan orang kafir,” tandasnya.
Baca Juga: Pemuda yang Usir Jemaah Bermasker di Masjid Bekasi Jadi Duta Masker, Deddy Corbuzier: Lucunya Negeriku
Setelah ramai diperbicangkan, Gus Miftah akhirnya buka suara. Ia menegaskan kehadirannya di gereja bukan dalam rangka mengikuti ritual ibadah.
Menurutnya ia hanya diundang untuk memberikan pidato kebangsaan dalam rangka peresmian GBI.***
