Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 6 Mei 2021: Miris, Nana Putus Asa dan Keluar dari Kediaman Buana
Kepala Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Cinunuk, Kusnadi didampingi fasilitator Desa Cinunuk, Kurnia Dewi membenarkan jika kondisi Dea sast ini tergolong malang dan benar-benar membutuhkan uluran tangan sejumlah pihak untuk meringankan beban orang tuanya yang kehidupan sehari-harinya sangat mengenaskan.
"Saat ini saja orang tua Dea butuh Rp 6 juta untuk biaya perawatan dan Rp 2,5 juta untuk obat. Belum lagi biaya lainnya," tutur Kurnia Dewi di Kantor Desa Cinunuk.
Menurut Kurnia Dewi selaku fasilitator yang mendata dan mengelola Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Desa Cinunuk dibawah pengelolaan Dinsos Kabupaten Bandung ini, balita Dea telah ditanganinya sejak ia mengalami gizi buruk.
Atas upaya itu, kara Kurnia Dewi Dea sempat terlebih dahulu ditangani Puskesmas Cinunuk yang akhirnya dirujuk ke RSUD. Setelah dirawat di RSUD kata Kurnia Dewi, selain alami gizi buruk, Dea itu terjangkit TBC paru dan TBC tulang.
Baca Juga: Made Bersemangat Jalani Program Latihan Mandiri Persib
"Kita yang sempat menangani dan mengantar langsung Dea ke RSUD Ujungberung dan langsung dirawat pembiayaannya menggunakan data dan pengantar Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT, RW dan desa. Tapi SKTM kan ada limit waktunya,"ungkapnya.
Ketika ditanya apakah Dea sudah terdaftar di BPJS. Menurut Kurnia, Dea tak terdaftar di BPJS meski sudah masuk di KK, hanya kedua orang tuanya yang terdaftar di BPJS.