"Kondisi di desa-desa menjadi berbahaya," kata Suresh Kumar, kordinator lapangan badan HAM Manav Sansadhan Evam Mahila Vikas Sansthan.
Di sejumlah desa di Negara Bagian Uttar Pradesh, tempat badan tersebut bertugas tercatat kematian di hampir setiap dua rumah. Uttar Pradesh dihuni oleh sekitar 200 juta jiwa.
"Orang-orang ketakutan dan meringkuk di rumahnya dengan mengalami demam dan batuk. Semua gejala merujuk pada Covid-19, namun dengan tidak adanya informasi yang tersedia, banyak yang beranggapan bahwa itu flu musiman," terangnya, dikutip dari Antara.
Penasihat ilmiah terkemuka, K. VijayRaghavan, memperingatkan potensi gelombang ketiga Covid-19.
"Gelombang ketiga tak dapat dihindari, mengingat tingginya tingkat peredaran virus," katanya saat konferensi pers, Rabu 5 Mei 2021.
"Namun belum diketahui pada waktu skala apa tahap 3 ini akan terjadi... Kita harus mengantisipasi gelombang baru," tambahnya.
Perdana Menteri Narendra Modi dikecam karena tidak langsung bertindak menekan gelombang kedua Covid-19, setelah acara keagamaan dan kampanye politik menarik puluhan ribu orang dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi acara "penyebar yang dahsyat."
Lonjakan infeksi juga berbarengan dengan penurunan drastis vaksinasi yang disebabkan oleh masalah pasokan dan pengiriman, sekalipun India menjadi produsen vaksin terbesar di dunia.***