Network
GALAMEDIA – Masuknya Warga Negara Asing (WNA) asal China di Indonesia beberapa waktu ini menjadi perbincangan hangat di kalangan publik dan tokoh terkenal.
WNA China ini diketahui masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pada Selasa, 4 Mei 2021 lalu terdapat 85 WNA China masuk ke Indonesia. Selanjutnya, Rabu, 6 Mei 2021 sebanyak 46 WNA China masuk lagi ke Indonesia.
Kedua rombongan ini masuk melalui bandara yang sama, Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Pertemuan PDIP dengan Parpol Pendukung Pemerintah, Rocky Gerung: Psikologi Terbalik
Kedatangan puluhan WN China masuk ke Indonesia dalam beberapa hari ini menjadi ironi di tengah penerapan larangan mudik bagi masyarakat demi mencegah tingginya penularan Covid-19.
Jhoni Ginting selaku Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM akhirnya buka suara.
Menurutnya seluruh WNA yang masuk ke Indonesia telah mengikuti seluruh prosedur kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Sabtu, 8 Mei 2021 di Pegadaian, Terus Melonjak Naik!
"Penanganan setiap warga negara asing yang datang ke Indonesia telah mengikuti aturan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Petugas Imigrasi tidak akan memberikan izin masuk jika para WNA tidak lulus pemeriksaan kesehatan oleh petugas," kata Jhoni dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu 8 Mei 2021.
Aturan yang dimaksud dia yakni, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Lebih lanjut Jhoni menyatakan, kedatangan WNA tersebut hanya untuk tujuan esensial seperti bekerja di proyek strategis nasional.
Baca Juga: Alquran Surat Al Lahab, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Terus Perbanyak Tadarusnya
"Terkait kedatangan WNA ke Indonesia, kami sampaikan bahwa mereka yang datang telah memperoleh rekomendasi dari instansi terkait dan akan bekerja di proyek strategis nasional, bukan untuk tujuan wisata" ungkap Jhoni.
Menanggapi hal ini, Muhammad Said Didu (MSD) salah satu politisi melalui Twitternya @msaid_didu membuat sebuah cuitan.
Ia mengungkap sejarah mengenai negara Palestina. Said Didu menyebut, Palestina saat ini hilang berawal dari masuknya tenaga kerja asing secara masif.
Baca Juga: Polemik Pidato Presiden Jokowi, Yan Harahap: Orang yang Rayakan Lebaran Gak Makan Babi Panggang, Haram Pak!
Said Didu membuka sejarah Palestina karena ia melihat hal yang sama sedang terjadi di Indonesia.
“Negara Palestina saat ini ‘hilang’ berawal dari masuknya Tenaga Kerja Asing secara masif. Saya ulangi ‘Masuknya TKA secara masif’,” tulisnya. ***
