Eks Ketua KPK Ungkap Misteri Isu Taliban di KPK, Ketua Kahmi Kepri: Itu yang Buat Indeks Demokrasi Turun

- 8 Mei 2021, 12:47 WIB
Gedung KPK, dari tangkapan layar akun Instagram Ridwan Saputra.
Gedung KPK, dari tangkapan layar akun Instagram Ridwan Saputra. /Instagram.com/ @wanzputs



GALAMEDIA – Ketua Kahmi Kepri, Surya Makmur Nasution turut menyoroti ihwal respon eks Ketua KPK perihal panasnya isu kelompok Islam radikal Taliban di dalam tubuh KPK selaku lembaga pemberantasan sebagai tindak pidana korupsi di Indonesia.

Senada dengan pernyataan responnya, Surya menyebut bahwa isu Taliban di tubuh KPK merupakan produk para buzzer politik di era kepemimpinan Presiden Jokowi.

Pria yang juga menjabat sebagai politisi Partai Demokrat ini menganggap bahwa para buzzer tersebut hanya ingin merusak dan menghilangkan nilai etis dalam kehidupan berdemokrasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi melalui tubuh KPK.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 8 Mei 2021: SEDIH! Dewa Bebas Namun Nana Diusir dari Rumah Buwana

“Buzzer politik memproduksi makna menjadi kehilangan nilai etis berdemokrasi,” kata Surya Makmur Nasution yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @suryamakmurnas3, Sabtu 8 Mei 2021.

Kemudian, menurut Surya, manuver para buzzer semakin menggila dengan adanya dukungan dari beberapa media yang memberitakan segala macam opini mereka terkait isu Taliban di tubuh KPK.

“Daya rusak buzzer karena didukung oleh media yang antusias memberitakannya dan menjadi opini di medsos,” ungkap Surya.

Maka dari itu, Surya menganggap wajar apabila manuver para buzzer tersebut dapat membuat indeks demokrasi Indonesia di era kepemimpinan Presiden Jokowi semakin menurun.

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bandung: Tak Mudik Adalah Ikhtiar Penguat Doa Agar Pandemi Berakhir

“Wajar indeks demokrasi Indonesia akhirnya menurun,” pungkasnya.

Sebelumnya, eks Ketua KPK, Busyro Muqoddas membantah terkait keberadaan kelompok Taliban di dalam tubuh KPK.

Busyro pun memberikan jaminan jika KPK tidak memiliki sifat fanatik terhadap kelompok-kelompok agama tertentu.

Menurutnya, isu Taliban ini sengaja dipakai para buzzer politik untuk melemahkan KPK.

Hal tersebut, menurut Busyro, dapat dibuktikan dengan keberadaan penyidik senior KPK yang memeluk agama Kristen yang bernama Christian dan jaksa yang memeluk agama Hindu yang bernama Kadek.

Baca Juga: Gila! Pengamat Tenaga Kerja Sebut Gaji Satpam Asal RRC Tembus Angka Segini

Menurut Busyro, keduanya merupakan sosok pegawai KPK yang taat kepada agama mereka masing-masing. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x