Para ahli telah memperingatkan bahwa masuknya kembali yang tidak terkendali dapat menimbulkan bahaya, tetapi China mengatakan kemungkinan bahaya pada aktivitas penerbangan atau orang-orang di darat sangat rendah.
Sementara, China mengatakan sebagian besar komponen dihilangkan dan dihancurkan selama proses masuk kembali ke atmosfer.
Baca Juga: Mudik Dilarang, 245 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Hingga H-5 Lebaran
Amerika Serikat mengkritik pemerintah China karena tidak sepenuhnya mengelola kembalinya roket ke atmosfer.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pekan lalu bahwa harus ada persyaratan untuk beroperasi dalam mode yang aman dan bijaksana bagi mereka yang melakukan aktivitas di luar angkasa.
The Global Times mengutip seorang analis yang mengatakan hanya sebagian kecil yang mungkin jatuh ke tanah, yang artinya akan berpotensi mendarat di daerah yang jauh dari aktivitas manusia atau di laut.
Klaim yang dilaporkan AS bahwa puing-puing roket akan terbang kembali di luar kendali dan dapat menyebabkan kerusakan jika menghantam daerah yang dihuni.
Roket itu adalah bagian dari dorongan China untuk menjadi salah satu kekuatan di bidang luar angkasa, yang berpotensi mengadu domba negara itu dalam persaingan ketat dengan Amerika Serikat.***