Bipang Bukan Satu-satunya, Jokowi Sudah Lakukan Kesalahan Sejak 2014

- 10 Mei 2021, 13:31 WIB
Presiden Jokowi jadi berita gara-gara bipang.
Presiden Jokowi jadi berita gara-gara bipang. /instagram.com/bipangambawang/jokowi/

GALAMEDIA – Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengenai larangan mudik dan promosi kuliner khas Indonesia berujung kontroversi.

Pernyataan dan promosi soal bipang (babi panggang) Ambawang pun turut disorot oleh sejumlah tokoh dan masyarakat lainnya.

Ternyata pernyataan seperti ini dianggap selalu berulang sejak Jokowi menjabat sebagai presiden di periode pertama tahun 2014 silam.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 10 Mei 2021: Dewa Murka pada Mama Farah, Masa Lalu Nana Dibongkar Alya!

Dilansir Galamedia dari berbagai sumber, Satyo Purwanto selaku Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy menyebut, pola tersebut terjadi hingga kini di kepemimpinan Jokowi pada periode keduanya.

"Sejak menjabat Presiden di tahun 2014, Jokowi kerap melakukan kesalahan yang bersifat elementer dan menjadi kontroversi di masyarakat," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9 Mei 2021).

Lebih lanjut, Satyo pun menuturkan beberapa pernyataan Jokowi yang berujung kontroversi seperti utang IMF, kota kelahiran Bung Karno, dan lainnya.

Baca Juga: Enak! Sambal Goreng Kentang Hati Sapi untuk Hidangan Lebaran

"Sebut saja pidatonya terkait utang IMF, tanda tangan perpres kenaikan uang muka mobil dinas pejabat, undangan untuk BIN yang disebut Badan Intelijen Nasional, kesalahan penyebutan kota kelahiran Bung Karno, dan kali ini masyarakat dibuat gempar dengan menyebutkan bipang untuk oleh-oleh yang bisa dibeli secara online karena adanya larangan mudik Idulfitri," katanya.

Satyo juga menyatakan dari hampir semua kesalahan tersebut pada umumnya Jokowi berpidato menggunakan teks.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Mudik, Pria Asal Aceh Ditangkap Polisi

Hal itu pun tidak bisa dibenarkan mengingat pidato teks berujung kontoversial itu diproduksi oleh institusi resmi pemerintah.

"Kejadian seperti ini mencerminkan begitu cerobohnya birokrasi lembaga kepresidenan, maka mesti diinvestigasi karena mungkin saja adanya dugaan 'insubordinasi' dengan maksud mengakibatkan terjadinya delegitimasi kewibawaan presiden," tandasnya.

Kesalahan berulang ini, kata Satyo, berbanding terbalik dengan pernyataan presiden yang menyebut bahwa prinsipnya adalah belajar dari kesalahan.

Baca Juga: OTT Penyelamat Muka KPK Ditangani Penyidik Tak Lolos TWK, Febri Diansyah: Hormat ! Walau Sudah Distigma

Prinsip ini Jokowi sampaikan melalui podcast memperingati Hardiknas bersama Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim.

"Bahwa beliau memiliki prinsip salah satunya adalah selalu belajar dari kesalahan, kemudian juga tidak pernah putus asa dan menyukai kompetisi," imbuh Satyo.

Diketahui karena pidato Jokowi mengenai makanan khas tadi, bipang menjadi trending topic di berbagai media sosial.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x