BMKG Koreksi Kekuatan Gempa Nias, BPBD Nias Barat: Masyarakat Panik Hingga Berhamburan Keluar Bangunan

- 14 Mei 2021, 19:05 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. /Instagram.com/@dwikoritakarnawati

 

GALAMEDIA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2, Jumat, 14 Mei 2021, dikorekasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi 6,7.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan perubahan terjadi karena sistem yang dianut Indonesia, yaitu BMKG wajib mengeluarkan informasi gempa dan peringatan dini tsunami maksimal 3 menit setelah kejadian.

"Kenapa menit ketiga? Karena kecepatan lebih penting. Kalau kita tunggu stabil di menit 15, korban sudah terlalu banyak. Apalagi peringatan dini tsunami. Jerman dan USGS (Badan Survei Geologi Amerika Serikat) tidak wajib menyampaikan peringatan dini tsunami," kata Dwikorita dalam jumpa pers daring, Jumat, 14 Mei 2021.

Dengan menganut sistem tersebut, lanjut dia, negara-negara yang wajib menyampaikan peringatan dini tsunami, seperti Jepang, India, dan Australia.

Baca Juga: Ditantang Jadi Presiden, Rocky Gerung Akan Lakukan Ini Untuk Indonesia, Pertama Ubah Nama Negara  

BMKG kemudian dengan memutakhirkan data kekuatan gempa setelah menit 15 atau 30. BMKG menjamin perbedaan data maksimal M 0,7.

"Biasanya update lebih rendah. Jangan sampai update loncat. Update BMKG selalu lebih rendah," tuturnya.

Gempa bumi tektonik di Nias Barat, Sumatera Utata, sekitar pukul 13.33.09 WIB dengan magnitudo 6,7 tidak menimbulkan kerusakan, baik bangunan maupun lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nias Barat Filipo Daeli yang dihubungi dari Medan, Jumat, mengatakan sampai saat ini dari data yang dikumpulkan, pihaknya belum menerima laporan ada kerusakan yang diakibatkan gempa tersebut.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x