“Lalu biasanya dicari alasannya yaitu the common enemy-nya adalah Gubernur DKI, Anies Baswedan,” pungkasnya.
Jadi dalam hal ini, menurut Refly, cara berpikir Dewi ini politis tidak paradigmatis.
“Jadi dalam konteks ini, cara berpikirnya ya memang sangat tidak paradigmatis (melainkan) politis, yang penting ada the common enemy nya yaitu, Anies Baswedan, kira-kira begitu,” sambung advokat satu ini.
Kemudian Refly membahas kembali soal pelemahan KPK.
“Kemudian, pemberantasan korupsi. Nah ini yang tidak dilakukan secara baik, ketika ada KPK kita banyak berharap kepada KPK. Tapi (saat ini) KPK dimusuhi di mana-mana. Terutama dimusuhi oleh mereka yang berkuasa,” katanya.
Menurut Refly KPK telah dimusuhi berbagai pihak bahkan oleh Presiden Jokowi.
“Baik di cabang kekuasaan eksekutif maupun legislatif. Termasuk Presiden Jokowi sendiri seolah-olah menjadikan KPK sebagai duri dalam daging pemerintahannya, sehingga alih-alih mau diperkuat malah diperlemah,” imbuhnya.
Baca Juga: Israel Serang Palestina, PresidenTurki Erdogan Hubungi 19 Presiden Hingga Peringatkan PBB dan OKI
Refly lalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemberantasan korupsi.