Rilis Pernyataan Bersama, Presiden Jokowi, PM Malaysia, dan Sultan Brunei Kutuk Kekerasan Israel

- 17 Mei 2021, 13:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo secara resmi mengeluarkan pernyataan terkait konflik Israel dan Palestina.

Pernyataan berisi kutukan keras terhadap kekerasan Israel tersebut dikeluarkan bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

Baca Juga: Forum RW dan Pemkot Bandung Sepakat Terus Perangi Pandemi Covid-19

“Kami mengutuk keras, kekerasan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah pendudukan Palestina khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza yang telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang termasuk wanita dan anak-anak.”

Demikian bunyi pernyataan tertulis Jokowi yang dikutip Galamedia dari akun Twitter  resmi  @Jokowi, Senin 17 Mei 2021.

Baca Juga: Memilukan! Gara-gara Roket Israel Gadis 6 Tahun Ini Tertimpa Puing Selama 7 Jam, Nyawanya Terselamatka

Selain itu, para petinggi negara tersebur merasa prihatin atas aksi pembongkaran dan penyitaan barang milik warga Palestina.

"Kami juga sangat prihatin dengan perluasan permukiman ilegal dan pembongkaran serta penyitaan bangunan milik Palestina di Tepi Barat termasuk di Yerusalem Timur.”  

Dalam pernyataan tersebut Jokowi, Muhyiddin, dan Bolkiah meminta semua pihak menahan diri dari kekerasan.

Baca Juga: Uang Koin Kuno Ini Bukti Eksistensi Palestina Ada Jauh Sebelum Israel?

Ketiganya lalu meminta penghentian serangan terhadap warga sipil dan mengambil langkah dalam meredakan situasi. Termasuk menegakkan hukum dan ketertiban internasional.

“Kami mendesak kedua belah pihak untuk menerima keterlibatan internasional sementara di Kota Al Quds untuk memantau penghentian pertempuran di wilayah pendudukan Palestina,” seru pimpinan tiga negara itu.

Selain itu Jokowi, Muhyiddin dan Bolkiah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak untuk menjamin keamanan dan perlindungan warga sipil di seluruh wilayah Palestina.

Baca Juga: Hari Pertama Kerja Libur Idulfitri, 93 Persen ASN Pemkab Bandung Masuk Kerja

“Kami meminta Majelis Umum PBB mengadakan sesi darurat untuk membahas perkembangan yang serius dan menghasilkan Resolusi Perdamaian dengan tujuan untuk mengakhiri kekejaman terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan tadi.

Ketiganya juga menyerukan komunitas internasional untuk tetap teguh menjaga solusi dua negara.

Hal ini untuk mencapai kemerdekaan Negara Palestina, berdasarkan perbatasan sebelum 1967 dengan timur Yerusalem sebagai ibu kota.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x