Remaja Penghina Palestina Dikeluarkan Sekolah, Ferdinand Hutahaean: Ini Berlebihan!

- 19 Mei 2021, 11:42 WIB
Ferdinand Hutahean.
Ferdinand Hutahean. /Twitter @FerdinandHaean3

GALAMEDIA - Politikus Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan terkait kasus ujaran kebencian terhadap Palestina yang dilakukan dua orang remaja  asal Bengkulu dan  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Postingan video berisi ujaran kebencian keduanya viral di medsos hingga dipolisikan. Akibatnya pelaku asal Bengkulu dipolisikan dan dikeluarkan secara tidak hormat dari sekolah. Sementara remaja lainnya dari NTB ‘diseret’ ke kantor polisi.

Ferdinand menilai respons kepolisian terhadap kasus penghinaan Palestina ini berlebihan.

Baca Juga: Ramai-ramai Jadi Sukarelawan, Demi Gaza 1.200 Dokter Mesir Siap Dikirim ke Palestina

“Sekolah adalah tempat membina dan mendidik anak-anak agar berilmu pengetahuan dan berbudi pekerti. Maka ketika sekolah memilih mengeluarkan anak ini, sama saja sekolah melakukan kejahatan terhadap hak konstitusional anak ini. Ini berlebihan dan dia harus kembali sekolah.”

Demikian cuitan ferdinand yang dikutip Galamedia dari akun Twitter @ferdinandHaean3 pada Rabu (19 Mei 2021).

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 19 Mei 2021, Dewa Nana Mulai Berbaikan, Pasha Ungkap Kebohongan Alya

Saking geramnya, Ferdinand sampai meminta  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kapolri ikut turun tangan.

“Kepada Yth Kemdikbud RI saya mohon agar anak ini segera dikembalikan haknya disekolah, tegur pihak yang mengeluarkannya. Sekolah tempat mendidik bukan menindas. Yth Pak Kapolri, mohon kiranya berkenan agar proses hukum kepada pria ini dihentikan, ini tidak adil bagi yang lain.”  

Baca Juga: Tok! Mulai Kamis Besok, Lagu Indonesia Raya Bakal Dikumandangkan Setiap Pagi di Seluruh Wilayah Yogyakarta

Ferdinand bahkan membandingkan kasus ini dengan pemecatan 75 pegawai KPK yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan namun masih diberi kesempatan untuk dibina.

“Novel Baswedan dkk sj tak lulus Wawasan Kebangsaan, apalagi anak2 labil seperti di Bengkulu dan NTB itu pasti blm paham soal hukum dan wawasan kebangsaan. Mengapa Novel dkk sj diberi kesempatan dibina sementara anak sekolah main pecat? ABG labil main tangkap tahan? Duhhh..!!”

Baca Juga: Praktis dan Mudah! Cukup 6 Langkah Ini, Anda Bakal Dapat Bansos PKH Rp 3 juta Lho!

Ferdinand juga menyinggung tentang nasionalisme dan cinta Tanah Air dalam kasus ini.

“Demi bangsa asing kalian rela hancurkan masa depan anak bangsa ini dari bangku sekolah? Demi bangsa asing kalian tega penjarakan anak bangsa ini? Ayolah...!! Dimana Nasionalisme mu kawan? Lindungi bangsa ini dan anak cucunya, bkn menghancurkannya krn cintamu pd bangsa asing..!” pungkasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x