279 Juta Data Peserta BPJS Bocor, Farhan: Waspadai Sindikat Vaksin Covid-19, Segera Sahkan RUU PDP

- 27 Mei 2021, 13:45 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan./Lucky M Lukman/Galamedia
Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan./Lucky M Lukman/Galamedia /

GALAMEDIA - Publik Tanah Air dihebohkan dengan munculnya pemberitaan soal bocornya 279 juta data peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kasus tersebut menjadi sorotan karena diduga melibatkan orang dalam. Publik pun meminta agar kasus benar-benar diatasi karena dikhawatirkan akan ikut berdampak para program vaksinasi Covid-19.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan pun ikut menyoroti kasus tersebut. Ia berharap ada langkah konkret untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan sindikat vaksin Covid-19.

Farhan menyatakan, adanya pengakuan dari BPJS atas peretasan itu harus benar-benar dikawal. Pasalnya, BPJS yang ikut dalam penanganan data pasien Covid-19, harus diwaspadai.

Baca Juga: Habib Bahar Doakan Habib Rizieq Dapatkan Keadilan Saat Divonis Hakim: Semoga Kezaliman Terbukti

"Di masa pandemi, BPJS Kesehatan pasti menyimpan data pasien Covid-19. Sangat mungkin, data yang dicuri itu berkait dengan vaksin atau sindikat obat-obatan," tutur Farhan dalam keterangan persnya, Kamis, 27 Mei 2021.

Munculnya kasus mengejutkan itu, ujar Farhan, harus menjadi pintu masuk untuk mengevaluasi kompetensi IT. Pasalnya, data warga negara merupakan sektor strategis.

"Data warga negara yang bocor hingga dapat diperjualbelikan menjadi sanksi. Apalagi data kesehatan WNI, ini sangat strategis," kata Farhan.

"Mesti dianalisis dengan teliti mengapa peretas menyasar BPJS yang bagi orang awam mungkin tidak penting. Perlu diteliti kemungkinan orang dalam terlibat dalam peretasan," ungkap mantan presenter ini.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x