Lakukan Penangkapan, Novel Baswedan Ungkap Aparat Negara Malah Todongkan Senjata Terhadap Tim Lapangan KPK

- 29 Mei 2021, 14:29 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan./tangkap layar youtube/Watchdoc Documentary/
Penyidik KPK Novel Baswedan./tangkap layar youtube/Watchdoc Documentary/ /

GALAMEDIA - Permasalahan yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini memasuki babak baru.

Usai dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berakhir dengan pemecatan, para penyidik dan pegawai KPK kini mulai buka suara.

Para penyidik dan pegawai KPK itu berani buka suara karena ada kebenaran dan kebusukan yang perlu diungkap ke publik.

Hal itu terungkap dalam video trailer ke-2 berjudul 'The Endgame' yang dirilis Watchdoc Documentary di kanal YouTube-nya.

Baca Juga: Sebanyak 75 Komunitas Seni Kota Cimahi Gelar Pertunjukan Virtual 2021

Secara eksklusif para penyidik dan pegawai KPK itu berani buka suara ketika tim Watchdoc Documentary berhasil mewawancarai mereka.

Watchdoc Documentary merupakan sebuah production house yang sering membuat film-film dokumenter dengan mengungkap kisah-kisah yang terjadi di Indonesia.

Kali ini, Watchdoc Documentary berhasil mewawancarai 15 penyidik dan pegawai KPK yang dipecat karena dianggap tidak lulus TWK.

Dalam video trailer ke-2 tersebut, penyidik KPK, Novel Baswedan mengungkapkan pernah terjadi sesuatu yang mengejutkan ketika ia dan timnya hendak mengungkap salah satu kasus besar.

Baca Juga: 3 Bahasa Tertua Dunia, Salah Satunya Digunakan di Indonesia!

Kasus besar yang hendak diungkap Novel bersama tim lapangan KPK itu terkait suap proyek reklamasi pulau di Jakarta, beberapa tahun lalu.

Novel mengatakan, terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT), penggeledahan, atau penangkapan diperlukan adanya surat.

"OTT, penggeledahan, untuk melakukan penangkapan perlu surat apa tidak? perlu," kata Novel, dikutip Galamedia dari kanal YouTube Watchdoc Documentary, Sabtu 29 Mei 2021.

Akan tetapi meski sudah ada surat, Novel dan tim lapangan KPK dikejutkan ketika hendak melakukan penangkapan dalam kasus reklamasi itu.

Menurut Novel, dalam kasus reklamasi itu, ia dan tim lapangan KPK justru ditodong senjata ketika hendak melakukan penangkapan.

Baca Juga: KM Karya Indah Terbakar, Ratusan Penumpang Pilih Terjun ke Laut

"Reklamasi saya ikut, waktu itu sempat kita mau melakukan penangkapan, tim lapangan justru malah ditodong senjata," ungkap Novel.

Selain itu, Novel juga mengungkap siapa yang telah menodongkan senjata terhadap dirinya dan tim lapangan KPK saat itu.

Ia pun menegaskan bahwa hal itu merupakan yang paling memilukan, karena yang menodongkan senjata terhadap dirinya dan tim lapangan KPK adalah aparat negara.

"Petugas KPK ditodong oleh aparat, aparat negara juga," terangnya.

Baca Juga: Apdesi Minta Tahapan Pilkades Serentak 2021 Kabupaten Bandung Dievaluasi

Seperti diketahui, polemik yang terjadi di tubuh KPK dengan menyingkirkan penyidik dan pegawai KPK menandakan adanya permainan busuk dalam lembaga pemberantasan korupsi tersebut.

Para penyidik dan pegawai KPK yang memiliki integritas tinggi dalam mengungkap kasus-kasus besar, justru kini malah disingkirkan atasannya di KPK.

Mereka disingkirkan dengan dalih tidak lulus dalam TWK yang merupakan salah satu syarat peralihan status kepegawaian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Tak hanya itu, para penyidik dan pegawai KPK tersebut, juga diserang isu radikal hingga Taliban, yang berakhir dengan pemecatan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x