Rasio Utang Terus Meroket, Demokrat: Indonesia Bangsa Pasrah Tingkat Internasional

- 31 Mei 2021, 19:37 WIB
Ilustrasi Utang Negara.
Ilustrasi Utang Negara. /Pixabay/PublicDomainPictures

"Setelah itu, grafik utang kita kembali menaik. Tahun 2019 sudah mencapai 30,33% dari PDB. Akhir tahun 2020, kata Wamenkeu, mencapai 37,6% dari PDB. Dan pada Januari tahun ini sudah menembus angka 40%, yaitu mencapai 40,28%. Lalu, tahun depan sudah mencapai 44%," jelas Andi melanjutkan.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan sampai kapan kenaikan utang ini akan terus berlangsung dan menyinggung apakah akan kembali ke tahun 2004?.

"Sampai kapan tren grafik utang yang menaik terus seperti ini berlanjut? Apakah kita akan kembali ke angka 2004? Dan 10 tahun terhapus oleh 10 tahun?," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) akan kembali melonjak di tahun 2022.

Baca Juga: Fahri Hamzah Layangkan Surat Terbuka kepada Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK, Begini Isinya

Dalam dokumen KEM PPKF, pemerintah menargetkan rasio utang menjadi 43,76-44,28% terhadap PDB.

Dalam APBN 2021, pemerintah menetapkan target rasio utang berada di level 41,05% terhadap PDB. Sehingga target pada tahun 2022 kembali meningkat.

"Untuk rasio utang kami targetkan 43,76% hingga 44,28% di tahun depan," ujar Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI, Senin, 31 Mei 2021.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x