Network
GALAMEDIA - Sebanyak 228 penumpang pesawat Air France Penerbangan 447 dinyatakan tewas setelah pesawat yang ditumpangi mereka jatuh di Samudra Atlantik pada 1 Juni 2009.
Pesawat mengangkut 216 orang penumpang yang terdiri dari seorang bayi, tujuh anak-anak dan 208 orang dewasa bersama 12 kru.
Air France Penerbangan 447 lepas landas dari Bandara Internasional Rio de Janeiro-Galeao Brasil menuju Bandara Paris-Charles de Gaulle Paris.
Baca Juga: Keterisian Rumah Sakit Meningkat, Ridwan Kamil: Ini Imbas Libur dan Mudik yang Bocor
Pesawat lepas landas pada Minggu pukul 19.00 waktu setempat dan diperkirakan sampai di Paris pada Senin pukul 11.15.
Namun beberapa saat setelah terbang dari Bandara Rio de Janeiro pesawat dinyatakan hilang kontak dan berdasarkan penyelidikan pesawat jatuh ke laut.
Dikutip Galamedia dari beberapa sumber, pesawat menghantam Samudra Atlantik karena kru keliru membaca indikator hingga pesawat mengalami stall.
Baca Juga: Waduh, Ribuan Penerima Bantuan di Kota Cimahi Dibekukan Gara-gara Data Tak Valid
Setelah dilakukan penyelidikan lanjutan, pesawat jatuh ke laut dalam keadaan utuh bukan hancur di udara.
Diketahui penyebab stall tersebut bukan karena kesalahan mekanis maupun cuaca buruk melainkan akibat kru yang menaikkan hidung pesawat hingga kecepatan pesawat tak cukup untuk mempertahankan gaya angkat yang memadai.
Pilot yang memegang kendali Air France 447 Pierre-Cedric Bonin, ternyata baru memiliki jam terbang sekitar 800 jam dengan A330.
Baca Juga: Kota Cimahi Genjot Penyerapan APBD di Triwulan 2, Ngatiyana: Pembangunan Fisik Akan Dimulai
Catatan tersebut belum memenuhi ketentuan Air France untuk menjadi kopilot A330. Diduga dia menarik tongkat kendali ke belakang ketika pesawat mulai mengalami stall.
Selain itu, pilot senior David Robert tidak menyadari situasi pesawat tiga menit sebelum menghantam pemukaan air.***
