Kasus Covid-19 Naik, Kekhawatiran Wali Kota Bandung Soal Libur Panjang Mulai Terbukti?

- 7 Juni 2021, 11:55 WIB
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk PTK Wilayah Bandung Wetan di SMP Taruna Bakti, Kota Bandung, Rabu 19 Mei 2021
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk PTK Wilayah Bandung Wetan di SMP Taruna Bakti, Kota Bandung, Rabu 19 Mei 2021 /Hj Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku khawatir terjadinya kenaikan tren kasus positif Covid-19 di Kota Bandung pascalebaran dan libur panjang beberapa waktu lalu.

Hal ini terlihat dari angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Kota Bandung yang sudah 79,9 persen dan cenderung akan mengalami kenaikan.

"Saya tidak bisa bayangkan kalau kemarin Pemerintah Pusat dan Daerah tidak membatasi soal mudik. India saja yang sudah terkendali jadi 9.000an penambahan (kasus positif covid-19) per hari. Hari ini sampai 360 ribu," ucapnya.

Baca Juga: Umumkan Kelahiran Lilibet, Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Istana di Ujung Tanduk

"Kita ini (Indonesia) mungkin sudah mendekati 100 ribu orang, ngeri buat saya. Karena di Kota Bandung saja sudah lebih dari 100 kasus per harinya. Sebelumnya 30an kasus, sekarang sudah di 101 kasus per hari," lanjutnya.

Menurut Yana, angka tersebut baru pascalebaran. Sedangkan setelahnya ada libur Hari Raya Waisak dan Hari Lahir Pancasila yang bisa dimanfaatkan libur panjang bersamaan dengan cuti pada sebelum atau sesudahnya.

"Kemarin konsentrasi mencegah libur panjang seminggu sebelum lebaran. Padahal di tanggal berikutnya ada lagi hari libur yang jatuhnya hari kejepit."

Baca Juga: Unpad Buka Peluang Beasiswa Pascasarjana untuk Seniman yang Aktif Bergerak di Bidang Kebudayaan

"Mungkin ada saja orang yang mengambil cuti dan memanfaatkannya jadi libur panjang," katanya.

Yana mengatakan, kunci dalam mengantisipasi penambahan kasus lebih banyak yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kewilayahan dari RT dan RW.

Mereka lebih hafal terhadap warganya yang diduga mudik sehingga harus dilakukan test atau melakukan isolasi mandiri.

"Kuncinya itu, kita minta kewilayahan, termasuk TNI-Polri. Kuncinya di sana saja (RT RW), karena lebih paham. Soal infrastruktur, faskesnya, tempat isolasi mandiri untuk yang tidak bergejala kita sudah siapkan," katanya.

Baca Juga: Pemeran Zahra, Lea Rachel Mengaku Tidak Dihubungi saat Perannya Diganti Hingga Nangis Dua Hari Gara-gara Viral

"Orang yang bergejala kita minta Rumah Sakit menambah tempat tidur juga. Mudah-mudahan tidak terpakai," imbuh Yana.(agg)**

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x