Network
GALAMEDIA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana memberikan pelatihan atau pendidikan kepada para komisaris BUMN yang tidak berpengalaman.
Nantinya, kata Erick, para komisaris itu bakal mendapat pemahaman sehingga pola pikirnya sama dengan visi dan misi BUMN.
Selain itu, Erick Thohir juga menyebutkan pola pikir para komisaris semestinya selaras dengan para direksi sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik.
Baca Juga: Luncurkan Album di Hari Ulang Tahunnya, Ini Pesona Raisa yang Genap Berusia 31 Tahun
"Komisaris yang background-nya bukan korporasi bisa retraining secara bersama-sama agar pola pikirnya sama dengan apa yang diharapkan," kata Erick dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Erick menuturkan, hal tersebut sesuai instruksi Presiden Jokowi agar Indonesia tahun 2045 menjadi negara maju. Sebab BUMN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu elemen utama untuk mencapai cita-cita nasional.
Ia melanjutkan, Kementerian BUMN mengapresiasi talenta para komisaris dari berbagai generasi, terutama kalangan muda, perempuan, serta dari kawasan Indonesia Timur Papua dan Papua Barat untuk berkontribusi langsung menciptakan nilai tambah terhadap perekonomian dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Ibaratkan AHY dan Airlangga Seperti Gas dan Rem, Demokrat Siap Ulangi Kejayaan SBY-JK pada 2024
Erick mengimbau agar Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh perusahaan pelat merah bisa membudidayakan iklim kerja yang inovatif untuk menciptakan peluang bisnis serta melakukan terobosan bisnis di era digital.
“Para pengelola SDM di BUMN harus segera beraksi nyata menghadapi perubahan itu dengan menyiapkan berbagai pengembangan HR yang bersifat future readiness dalam menghadapi gejala perubahan manajemen, model bisnis atau gaya kepemimpinan,” pungkasnya.
Baca Juga: 17 Istilah Dating yang Sedang Tren, Kamu Harus Tahu!
Rencana Erick Thohir yang akan memberikan pelatihan kepada pada komisaris BUMN itu lantas mendapat sorotan dari eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Said Didu menilai, pelatihan justru semakin memastikan bahwa pemberian atau penunjukan komisaris BUMN selama ini tidak berdasar kompetensi, melainkan hanya bagi-bagi jabatan semata.
"Ini membuktikan bahwa komisaris yg diangkat memang tidak berdasarkan kompetensi tapi hanya bagi2. Sdh diberikan gaji, dibayarin pelatihan pula," tulis Said Didu dalam cuitan di Twitter pribadinya @msaid_didu Senin, 7 Juni 2021.***
