Tak Peduli Bisa Memantik Konflik, Israel Bakal Gelar Pawai di Kota Tua Yerusalem

- 9 Juni 2021, 21:01 WIB
Yerusalem Timur. (Wikipedia)
Yerusalem Timur. (Wikipedia) /

GALAMEDIA - Para pejabat Israel mengatakan pada Selasa, 8 Juni 2021 akan mengizinkan aksi pawai sayap kanan di Kota Tua Yerusalem untuk berlangsung pekan depan di bawah kondisi tertentu.

Padahal kegiatan dilakukan satu hari setelah polisi menutup rute aktivitas tersebut yang ditakutkan akan memantik kembali konflik antara Israel dan warga Palestina di Gaza.

Sejumlah kelompok sayap kanan Israel telah merencanakan prosesi pengibaran bendera melalui Gerbang Kota Tua Damaskus yang dibatasi tembok ke dalam kawasan Muslim pada Kamis.

Hal ini memicu peringatan dari penguasa Gaza Hamas akan ketegangan yang kembali muncul jika itu berlangsung.

Baca Juga: Persib Pasang Target Juara di Piala Wali Kota Solo

Dikutip dari Antara, kelompok-kelompok ultra-kanan membatalkan aksi pada Kamis usai kepolisian menolak izin untuk mereka.

Namun usai pertemuan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa, kantornya mengatakan telah setuju bahwa kegiatan tersebut dapat berlangsung jika para penyelenggara dan polisi mencapai kesepakatan. Isu utamanya adalah rute.

"Parade ini akan berlangsung pada Selasa (15 Juni) dalam format yang disepakati antara polisi dan para penyelenggara parade," kata sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu.

Netanyahu menghadapi akhir dari kekuasaannya yang lama pada hari Minggu ketika legislatif negara itu dijadwalkan untuk memberikan suara untuk menyetujui pemerintah dari berbagai partai yang datang bersama untuk menggulingkannya.

Baca Juga: IKA Unpad Akan Gelar Vaksinasi di Garut, Sebulan Terakhir Peningkatan Kasus Covid-19 Mencapai 1.400 Orang

Jika pemungutan suara itu berhasil, terserah kepada calon perdana menteri Naftali Bennett dan mitranya pemimpin oposisi Yair Lapid untuk memutuskan apakah akan melanjutkan pawai.

Tal Schneider, seorang reporter politik terkemuka di Israel, mengatakan di Twitter: "Parade bendera telah ditunda hingga 15 Juni, dua hari setelah pemerintah dilantik, yang berarti itu akan membuat Naftali Bennett pusing."

Ketegangan kemungkinan akan tetap tinggi di Yerusalem, terlepas dari apakah pawai tersebut akan dilanjutkan atau tidak.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x