Wabah Ingus Laut Turki Bahayakan Sektor Perdagangan, Erdogan Gerak Cepat Sebelum Meluas

- 10 Juni 2021, 10:53 WIB
Ilustrasi Laut Marmara. Dilanda wabah 'ingus laut', Turki bersumpah akan membersihkan Laut Marmara agar kembali seperti sediakala dan bisa dihidupi biota laut.
Ilustrasi Laut Marmara. Dilanda wabah 'ingus laut', Turki bersumpah akan membersihkan Laut Marmara agar kembali seperti sediakala dan bisa dihidupi biota laut. /Pixabay/AlLes/

GALAMEDIA - Turki tengah dilanda wabah baru bernama ingus laut. Wabah terjadi di Laut Marmara yang memisahkan Istanbul antara Eropa dan Asia.

Dampak dari wabah ingus laut ini bisa mengganggu ekosistem perairan dan komunitas lokal. Pasalnya wabah telah menyebar di perairan tersebut.

Wabah diduga dipicu pemanasan global dan meningkatnya polusi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan cepat tanggap dalam mengatasi wabah ingus laut tersebut.

Baca Juga: Celana Trump Terlihat Aneh Saat Hadiri Reli, Netizen +1: Dipopok atau Terbalik?

"Kami akan menyelamatkan laut kami dari bencana lendir ini," kata Erdogan seperti dilansir India Today belum lama ini.

Lumpur juga terlihat di Laut Hitam yang bersebelahan dengan Laut Aegea Yunani, yang dihubungkan oleh Laut Marmara.

Ingus laut ini merupakan lembaran abu-abu-cokelat tebal berlendir yang dikenal sebagai lendir laut yang dibentuk oleh bahan organik mati dan hidup.

Lumpur terbentuk ketika ganggang dipenuhi dengan nutrisi pada cuaca hangat karena perubahan iklim.

Baca Juga: Tema Money Heist, Ini Momen Meriahnya Perayaan Ultah ke-28 Ammar Zoni

Ingus laut pertama kali ditemukan di Turki pada tahun 2007. Namun, ini adalah wabah yang terbesar dalam sejarah.

Penangkapan ikan berlebihan di daerah tersebut yang menyebabkan kerugian besar bagi keanekaragaman hayati perairan sehingga rentan terhadap wabah tersebut.

Limpasan industri dan pertanian juga berkontribusi terhadap degradasi Marmara.

Kerugian tinggi dirasakan dari adanya wabah ini sebab Laut Marmara menghubungkan Laut Hitam ke Laut Aegea, yang merupakan jalur perdagangan penting bagi wilayah tersebut.

Baca Juga: Kolaborasi Virtual Legenda Rock #WeAreThePeople Jadi Pembuka UEFA EURO 2020

Saat ini kapal harus bernegosiasi melalui lumpur tebal di Marmara, namun jika menyebar secara merajalela ke Laut Hitam, hal itu dapat menimbulkan masalah global.

"Ketakutan saya adalah, jika ini meluas ke Laut Hitam, masalahnya akan sangat besar. Kita perlu mengambil langkah ini tanpa penundaan," ujar Presiden Turki Erdogan.

Laut Marmara juga merupakan sumber ekonomi yang penting di wilayah tersebut, yang mencakup metropolitan besar seperti Istanbul, dan akumulasi ingus laut yang terus meningkat dapat membahayakan industri perikanan.

Baca Juga: Soal PPN Sembako 12 Persen, Aktivis Ini Memohon Ke Jokowi dan Sri Mulyani: Mohon Dengarkan Kami Pak, Bu!

Lendir telah menyebar hampir 80-100 kaki di bawah permukaan dan jika runtuh ke dasar laut, itu bisa lebih merusak ekosistem laut di wilayah tersebut.

Mengingat wabah ini dapat membahayakan ekosistem laut, pemerintah telah mengerahkan 300 tim untuk memeriksa potensi sumber polusi.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x