BOR Baik, Irvan Minta Masyarakat Bandung Tidak Panik Tapi Tetap Waspada

- 10 Juni 2021, 16:10 WIB
Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Irvan Afriandi.
Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr. Irvan Afriandi. /Hj. Ati Suprihatin./

"Oleh karenanya, wajar ketika banyak kasus yang memerlukan perawatan rumah sakit dari wilayah di luar Kota Bandung akhirnya dirujuk ke berbagai rumah sakit di Kota Bandung," jelas Irvan saat ditemui di Gedung RSP Unpad, Jalan Prof Eyckman.

Melihat rasio ketersediaan tempat tidur untuk seluruh kategori kasus Covid-19 di Kota Bandung yang jauh lebih baik, Irvan mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung berperanan penting menyangga perawatan kasus-kasus Covid-19 di wilayah aglomerasi Bandung Raya.

Baca Juga: TNI AD dan US Army Bakal Gelar Latihan Bersama Terbesar Sepanjang Sejarah Agustus Mendatang

Dari situasi tersebut, seyogyanya Kota Bandung mendapat insentif atau dukungan dalam penanganan perawatan kasus-kasus di rumah sakit.

Irvan menyebutkan bahwa peningkatan BOR disebabkan oleh banyak hal. Termasuk transmisi atau penularan Covid-19 terjadi akibat interaksi antarmanusia dalam jarak dekat yang tidak dilindungi oleh perilaku penggunaan masker dan mencuci tangan secara efektif.

"Proses transmisi Covid-19 tidak mengenal batas administrasi kewilayahan atau pun kependudukan seseorang. Warga suatu kota ataupun kabupaten dapat tertular dan atau menularkan penduduk kota ataupun kabupaten lainnya, sepanjang terjadi interaksi antar penduduk yang tidak mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19," jelasnya.

Baca Juga: 5 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia, Ada yang Mencapai Rp250 Juta Perbulan

"Demikian pula saat seseorang memerlukan perawatan, bisa jadi fasilitas perawatan yang tersedia dan siap melayani adalah fasilitas kesehatan yang berada di wilayah di luar domisilinya," tambahnya.

Irvan menuturkan, ada beberapa kemungkinan mengapa hal tersebut terjadi. Di antaranya adalah karena kedekatan geografis, misalnya bagi penduduk yang berada di daerah perbatasan.

Kemungkinan lainnya adalah, karena keterisian tempat perawatan pada fasilitas kesehatan yang berada di wilayah domisilinya telah mencapai batas maksimum kapasitasnya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x